General Motors (GM) siap menggempur pasar kendaraan elektrik dengan menargetkan penjualan 30 kendaraan listrik pada tahun 2025. Grup perusahaan besar ini pun bahkan siap memimpin produksi model listrik di Detroit di Amerika Serikat (AS).
Dikutip OtoBlitz.net dari Drive, baru-baru ini, perusahaan dilaporkan memberi tahu distributornya untuk melakukan investasi di masa depan atau menerima tawaran pembelian.
Dilaporkan oleh The Wall Street Journal, 150 dari 880 distributor di seluruh negeri telah menerima tawaran senilai USD 300.000 hingga US D 1 juta untuk menghentikan operasi mereka dari investasi USD 200.000 .
Investasi tersebut meliputi infrastruktur charger dan pembaruan lainnya yang melibatkan fasilitas dalam mendukung masa depan listrik merek otomotif tersebut.
Pada dasarnya, ini menunjukkan satu dari enam dealer Cadillac di seluruh negeri kemungkinan besar akan menutup toko tersebut. Namun, tidak pasti apakah GM mengharapkan begitu banyak distributor mengambil tawaran untuk membeli bunga tersebut. Nilai investasi sebesar USD 200.000 (RM813.800) cukup tinggi dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Kendaraan Cadillac seperti crossover XT6 telah menunjukkan peningkatan penjualan yang drastis selama setahun terakhir dan perusahaan diharapkan dapat menaruh harapan pada kendaraan listrik baru, SUV Lyriq dalam memperkuat penjualan.
Cadillac memiliki lebih banyak distributor dibanding kompetitor lain seperti BMW dengan hanya 341 lokasi penjualan pada 2018. Mercedes-Benz yang memiliki 363 dealer hingga 2019, sangat kecil dibandingkan Cadillac.
Masa depan Cadillac kelistrikan tampaknya tidak akan menarik perhatian beberapa distributor tetapi GM memiliki rencana untuk mengurangi distributornya.
KOMENTAR (0)