Masa Transisi, Honda Belum Berniat Luncurkan Produk Baru

Masa Transisi, Honda Belum Berniat Luncurkan Produk Baru

Pasar otomotif di Tanah Air sekarang ini sedang babak belur dihantam Covid-19. Kondisi ini pun mau tidak mau mempengaruhi strategi Honda dalam peluncuran mobil baru di Indonesia.

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, saat ini kami masih menimbang-nimbang untuk meluncurkan mobil baru. Hal ini tidak terlepas dari kondisi pasar yang sedang turun, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat akan kendaraan. “Kita lihat nanti tergantung kondisi pasar, sekarang belum stabil jika dibanding tahun lalu,” kata Billy.

Masa Transisi, Honda Belum Berniat Luncurkan Produk Baru

Ditambahkan oleh Billy, sekarang ini Indonesia sedang memasuki masa transisi new normal. Tentu apabila dipaksakan meluncurkan mobil baru sekarang ini, ada kemungkinan tidak cocok antara kebutuhan masyarakat dengan mobil yang diluncurkan. “Jadi kita lihat nanti, jika memang pasar memungkinkan tidak ada salahnya kita berikan. Semua tergantung pasar dan kebutuhan konsumen,” sambungnya.

Selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tren mobil pun bergeser. Jika sebelumnya MPV dan SUV cukup berjaya, kini malah mobil compact citycar yang menjadi primadona. Hal ini tidak terlepas dari ada sebagian masyarakat yang sudah enggan menaiki transportasi umum. Sehingga akhirnya muncul para pembeli mobil yang membeli mobil dengan ukuran tidak terlalu besar dan murah sebagai solusinya.

Masa Transisi, Honda Belum Berniat Luncurkan Produk Baru

Benar citycar meningkat dan kita tahu first time buyer meningkat di kehidupan kenormalan baru ada di depan, yang tidak mau naik kendaraan umum kita rangkul semua. Bahkan dari data yang mereka miliki, 50 persen dari pembeli sekarang ini adalah konsumen pertama yang membeli mobil. Dan mereka pun akhirnya memilih Brio sebagai mobil andalan di masa kenormalan baru. “50 persen konsumen kami sekarang dari first time buyer. Ini di Brio Satya misalnya, meningkat sih, sekarang itu kurang lebih 60 persen pembelinya ada first time buyer,” tambah Billy.

Pabrikan asal Jepang ini sudah mengumumkan bahwa penjualan retail mereka di Indonesia pada Juni 2020 mencapai 2.488 unit. Angka ini meningkat tajam hingga 93 persen dibandingkan Mei 2020 yang hanya menyumbang 1.291 unit.

KOMENTAR (0)