
Beberapa waktu lalu, para penggemar Mercedes-Benz G-Class Indonesia yang tergabung dalam Mercedes Jip Indonesia (MJI) melakukan perjalanan menuju Eropa dalam acara yang bertajuk ‘The Ultimate G-Experience Factory Tour 2016‘. Sebanyak 32 peserta yang terdiri dari 23 member beserta keluarganya turut serta dalam acara yang digelar Mercedes-Benz hanya dua kali dalam setahun ini. MJI merupakan klub penggemar Mercedes-Benz dari Indonesia pertama yang hadir di G-Experience tersebut.
Presiden MJI Cokorda Adnyana mengatakan, walaupun berangkat dengan 32 orang, namun yang bisa mengikuti acara G-Experience hanya 23 peserta, karena memang kuota peserta untuk mengikuti acara tersebut dibatasi.

“Dalam acara G-Experience tersebut, kami diajak mengunjungi beberapa tempat yang spesial, seperti AMG di Affalterbach (tempat pembuatan mesin AMG), Mercedes-Benz Classic Centre di Fellbach (tempat restorasinya Mercedes-Benz Klasik), Mercedes-Benz Museum (tempatnya mobil-mobil Mercedes-Benz dari awal produksi hingga terbaru), Porsche Museum, dan yang terakhir kita mengunjungi Magna Steyr tempat diproduksinya G-Class,” kata pria yang akrab dipanggil Cok Nana ini saat ditemui Otoblitzclassic di bilangan Cilandak Jakarta Selatan, Jumat (4/10).

Dirinya menambahkan bahwa tur MJI ke Eropa ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga, karena selain jalan-jalan, mereka juga bisa secara langsung melihat bagaimana pembuatan mesin bahkan proses produksi G-Class secara langsung.

Ternyata, Mercedes G-Class itu diproduksi secara handmade, dari plat hingga menjadi mobil dilakukan di Magna Steyr dan dikerjakan oleh tenaga manusia. Kitapun, imbuh Cok Nana, diajak masuk pula ke showroom mereka.

“Dan kita bisa melihat berbagai tipe G-Class yang mungkin tidak dijual di Indonesia, seperti dari G350D, G350D Proffesional untuk offroad, G500, G500 4×4, G63 AMG, G63 6×6, G65, dan G63 Color Edition yang memiliki warna aneh-aneh,” tambah Cok Nana.

Setelah berkeliling di Magna Steyr, peserta pun diajak ke Shlöck Mountain, sebuah lokasi pegunungan yang memang sering digunakan untuk menguji mobil-mobil G-Class dari pertama kali diproduksi sekitar tahun 1970-an.

“Benar-benar memacu adrenalin, apalagi saat menuruni Shlöck Mountain yang memiliki ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut , dimana kendaraan yang kami tumpangi dipacu dengan kecepatan 150 km/jam dijalanan yang berbatu dan bergelombang bagaikan naik roller coaster,” tambahnya bersemangat.

Terakhir, peserta diajak untuk test drive dengan mengendarai G-Class varian yang ‘aneh-aneh’, seperti G63 6×6, 4×4 Square, dan G63. Ditempat test drive tersebut kita diajak memacu kendaraan lebih dari 200 km/jam dengan trek hujan dan di simulasikan bersalju. “Benar-benar WOW, karena dalam kondisi cuaca hujan dan bersalju, kendaraan tersebut tetap stabil,” ungkapnya.

Cok Nana mengatakan, benar-benar sebuah pengalaman yang sangat luar biasa bisa merasakan mengendarai secara langsung G-Class disana. Dan setelah mengikuti tur G-Experience ini, rencananya MJI juga akan melakukan perjalanan ke Jambore Nasional (Jamnas) Mercedes-Benz Club Indonesia di Surabaya, dan melanjutkan perjalanan ke Bromo. **MS/ Foto-foto: Dok. MJI


































KOMENTAR (0)