Berdasarkan penelitian, siswa-siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) merupakan kelompok masyarakat yang memiliki potensi pelanggaran lalu lintas sangat tinggi. Namun, berdasarkan data yang dimiliki Polda Metro Jaya, angka pelanggaran untuk pelajar menurun dari tahun 2013 sebanyak 43.743 pelanggaran menjadi 39.725 kasus di tahun 2014.
Nah, pada hari Sabtu (19/9) lalu, PT Michelin Indonesia bekerjasama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar program ‘Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM’ dengan melibatkan para siswa dan siswi dari SMAN 2 Tangerang, SMKN 1 Tangerang, dan SMA Lazuardi GIS Depok.
Country Head of Communication and Brands PT Michelin Indonesia, Fiona Mambu mengatakan, melalui program ‘Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM’, Michelin bersama Polda Metro Jaya ingin membangun karakter dan mental para siswa-siswi SMU untuk selalu tertib berlalu lintas dan memiliki tanggung jawab keselamatan berkendara. Program ini merupakan salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas khususnya di usia produktif.
“Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang diinisiasi PT Michelin Indonesia untuk selalu aktif mengadakan kampanye keselamatan berkendara bagi para usia remaja ini,” kata Fiona di Taman Lalu Lintas Cibubur, Sabtu (19/9).
Dirinya menambahkan bahwa sejak tahun lalu, Michelin telah aktif memberikan pemahaman dan kesadaran akan keselamatan berlalulintas untuk usia pelajar, khususnya bagi pengendara pemula yang duduk di bangku SMU.
“Kampanye dan rangkaian program komprehensif yang ini merupakan wujud dari dukungan Michelin atas gerakan ‘Menuju Indonesia Tertib Bersatu, Keselamatan Nomor Satu’ yang dicanangkan oleh Kepolisian RI di seluruh daerah di Indonesia,” ungkap Fiona.
Sementara, Kompol Endah Susilowati dari Subdit Dikyasa Polda Metro Jaya mengungkapkan, kampanye yang dilakukan oleh Michelin ini cukup efektif, karena dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Secara tidak langsung, program ‘Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM’ ini ikut membantu gerakan yang dipelopori Kepolisian untuk mengurangi angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
“Banyak pelanggaran dan bahkan kecelakaan lalu lintas terjadi akibat emosi yang tinggi saat berkendara. Inilah pentingnya untuk mendidik mereka agar memiliki mindset dan perilaku yang benar tentang cara berkendara yang bertanggung jawab sehingga tidak hanya memikirkan keselamatan dirinya, tetapi juga keselamatan orang di sekitarnya,” ungkap Endah.
Dirinya menuturkan bahwa salah satu penyebab utama pelanggaran dan terjadinya kecelakaan lalu lintas pada tingkat usia remaja disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai sikap dan aturan berlalu lintas.
Faktor lain yang cukup berpengaruh adalah kondisi emosi yang masih belum stabil, sehingga seringkali anak-anak yang baru mulai berkendara ini justru tidak mempedulikan aspek keselamatan atau safety.
“Maka melalui program ‘Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM’ ini kami ingin membangun karakter dan mental para siswa-siswi SMU untuk selalu tertib berlalu lintas dan memiliki tanggung jawab saat berkendara,” pungkasnya. **MS
KOMENTAR (0)