
Semenjak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu 13 Juni lalu, Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau yang sering disingkat dengan Tol Cipali, telah menelan beberapa korban jiwa. Terhitung lebih dari 30 kecelakaan yang telah terjadi di jalan tol sepanjang 116,7 kilometer tersebut.
Kendati banyak menelan korban jiwa, namun dipastikan jalan tol terpanjang di Indonesia ini akan banyak dipakai saat mudik Lebaran nanti. Diperkirakan, lebih dari 45 ribu kendaraan akan memadati Tol Cipali saat arus mudik Lebaran, dan ini berarti jalan bebas hambatan ini akan menampung separuh dari beban jalan Pantai Utara (Pantura).

Nah, bagi Anda yang akan mudik atau berkendara melalui Tol Cipali, ada baiknya berhati-hati dan memperhatikan 5 hal di bawah ini, agar selamat sampai tujuan:
Jaga Kecepatan di Jalanan Lurus dan Mulus
Kontur jalan yang lurus dan mulus, membuat pengendara yang melewati Tol Cipali mampu mempersingkat waktu tempuh di jalur Pantura dari 6 jam menjadi hanya 1,5 jam, dengan kecepatan rata-rata kendaraan 80 km/jam.
Namun, jika tidak hati-hati, banyak konsekuensi yang akan dihadapi pengguna tol. Lantaran banyak sekali jalur lurus yang panjangnya lebih dari 3 km, bisa membuat pengendara merasa mobilnya melambat, padahal ia telah melaju lebih dari 80 km/jam.

Waspadai Angin Samping (Cross Wind)
Salah satu faktor yang harus diwaspadai di Tol Cipali adalah cross wind atau angin samping. Angin samping ini tidak bisa terlihat, namun efeknya cukup signifikan dan bisa lebih parah jika kapasitas kendaraan sangat berat.
Bagi Anda yang membawa barang bawaan di atap mobil, sebaiknya mengingat bahwa semakin tinggi mobil, maka makin besar kemungkinan mobil akan limbung. Satu-satunya jalan untuk mengurangi resiko mobil limbung adalah dengan menjaga kecepatan kendaraan.

Waspadai Hewan Liar
Sebuah kecelakaan terjadi pada Sabtu 20 Juni 2015 di kilometer 128, sekitar kawasan Subang, Jawa Barat. Kecelakaan terjadi lantaran pengemudi yang tengah melaju kencang dikagetkan oleh seekor babi hutan yang melintas di tol. Meski tidak ada korban nyawa, namun tak ayal kecelakaan tersebut membuat mobilnya rusak parah.
Pengguna Tol Cipali sebaiknya mewaspadai keberadaan hewan liar seperti babi hutan dan musang, yang masih sering berkeliaran dan melintas di ruas tol lantaran sebelumnya area Tol Cipali memang mayoritas berupa hutan.

Minimnya Penerangan dan Rambu-rambu
Selain hewan liar, saat malam tiba beberapa ruas jalan di Tol Cipali tampak gelap. Memang, Tol Cipali dirasa masih kekurangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) serta rambu-rambu lalu lintas maupun informasi arah perjalanan.
Minimya rambu lalu lintas dan penerangan jalan ini banyak dikeluhkan pengguna Tol Cipali. Selain itu, fasilitas lain yang dinilai masih kurang yakni adanya tempat istirahat atau rest area.

Kondisi Fisik Pengendara
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di Tol Cipali. Selain faktor eksternal maupun faktor kendaraan, kecelakaan juga banyak terjadi akibat kesalahan dari pengemudi sendiri.
Soal kondisi fisik pengemudi mobil harus diperhatikan. Selain berhati-hati, pengemudi juga harus mempersiapkan kondisi fisik yang prima. Ini diperlukan lantaran kondisi jalan Tol Cipali yang sangat panjang dan lurus, sehingga berpotensi membuat lengah dan mengantuk pengemudi. Nah, selamat mudik! **MS/Dari berbagai sumber


































KOMENTAR (0)