PT Pertamina (Persero) mengklaim konsumsi Bahan Bakar Minyak ( BBM) mulai beranjak naik sejak masa adaptasi new normal. Mulai dari 8 Juni hingga saat ini, rata-rata mencapai 114.000 kilo liter (Kl) per harinya. Walau diakui jumlah tersebut masih di bawah rata-rata normal pada Januari hingga Februari yang mencapai 135.000 kl per hari, tapi sudah ada kenaikan 10 persen dibandingkan saat permberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).
Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina mengatakan, kenaikan konsumsi BBM terjadi baik untuk bensin dan diesel. Hal ini dipicu mulai beroperasinya sejumlah kegiatan, yang membuat transportasi umum dan kendaraan pribadi mulai banyak bergerak. “Selama PSBB konsumsi BBM secara umum mengalami penurunan hingga sekitar 26 persen. Untuk saat ini, penurunannya menjadi sekitar 16 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal,” kata Fajriyah
Jelang semester kedua 2020 dan dengan adanya kebijakan transisi new normal, konsumsi rata-rata bensin tercatat 78,82 ribu Kl, sementara untuk bahan bakar diesel mencapai 34,99 ribu Kl. Untuk mendorong penjualan sekaligus menunjukkan komitmen perusahan dalam menjalankan tugas menyediakan energi, Pertamina akan tetap mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri. “Dengan demikian, seluruh SPBU tetap beroperasi melayani konsumen baik pada masa PSBB, new normal, maupun normal. Selain itu, program promosi cashback dan Berbagi Berkah My Pertamina juga tetap berlanjut sebagai stimulus untuk konsumen,” ungkap Fajriyah.
Pada masa pendemi Covid-19, seluruh lini bisnis Pertamina baik hulu sampai dengan hilir masih tetap beroperasi sesuai dengan amanah sebagai Badan Usaha Milik Negeri (BUMN). Hal ini juga dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi di sejumlah wilayah yang belum berata. “Untuk memastikan kebutuhan energi, Pertamina tetap menyediakan BBM di seluruh wilayah sesuai permintaan, dengan pasokan yang tersedia dalam jumlah yang aman, Pertamina dapat berkontribusi menggerakan ekonomi nasional,” pungkasnya.
KOMENTAR (0)