
Komunitas SL Never Die Indonesia (SLNDI), sebuah klub pecinta Mitsubishi Lancer SL yang berdiri pada tanggal 7 November 2008 lalu, kini genap berusia tujuh tahun. Dengan 14 Chapter yang terbentuk di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 300 member, membuat klub yang sangat mengedepankan kekeluargaan ini semakin terlihat kompak.
Hal ini terlihat saat perayaan ulang tahun SL Never Die Indonesia yang digelar di Purwokerto hari Sabtu (7/11) lalu, yang meskipun dilakukan secara sederhana, namun tetap meriah dan membuat hubungan para member dari beberapa chapter yang hadir semakin erat.

Ketua Umum SL Never Die Indonesia, Iman Sumarah mengatakan bahwa besar kecilnya sebuah klub ataupun komunitas tidak akan ada artinya jika tidak memiliki tiang atau ‘soko guru’ yang kokoh. ‘Soko guru’ yang dimaksud Iman Sumarah adalah hubungan para member dan chapter yang ada di seluruh Indonesia.
“Meskipun mungkin member kita tidak sebanyak klub lain, tapi asal ‘soko guru’-nya kuat pasti akan bisa bertahan lama. Bukan hanya 7 tahun, 10 tahun, 20 tahun saja; tapi bisa sampai anak-cucu kita kelak,” kata Iman dalam sambutannya di acara perayaan HUT ke-7 SL Never Die Indonesia.

Sebagai Ketua Umum, Iman memandang perkembangan SL Never Die ini cukup bagus, meskipun secara kuantitas keseluruhan member cenderung menurun, namun secara kualitas kekompakan dan kesolidannya patut diacungi jempol.
Karena, di usia yang ketujuh ini, para member SL Never Die semua masih semangat untuk berkumpul, jalan bareng, have fun bareng, dan mereka semua mau menganggap komunitas ini sebagai rumah kedua untuk melampiaskan kejenuhan sehari-hari. “Jadi apapun dan dalam situasi bagaimanapun, kita akan tetap pertahankan rumah kedua kita ini,” tambah Iman.

Dirinya mengakui, memang agak sulit untuk menggandeng member-member baru, karena menurutnya, hobi retro ini seperti gaya hidup yang pernah booming, namun saat ini sedang merosot. Saat ini, tampaknya hobi retro cenderung statis dan bertahan saja. “Alhamdulillah sampai sekarang hobi retro masih bisa bertahan, dibanding dengan batu akik yang booming-nya terlihat kuat sekali, tapi anjloknya sangat menyakitkan,” ujar Iman.
“Pokok pemikiran saya sebagai Ketua Umum SL Never Die Indonesia yang paling utama adalah bagaimana mempertahankan keanggotaan dan eksistensi mobil retro, dan merangsang anggota agar bisa berada didalam cakupan kita. Jadi SL Never Die tidak berbasis melulu pada mobilnya, tapi lebih pada kekeluargaannya. Bahkan bagi teman-teman yang tidak memiliki mobil Lancer SL tapi mau bergabung silahkan saja,” ungkapnya.

Meskipun ada kecenderungan stagnasi dalam jumlah member, namun di usia yang ke-7 tahun ini, Iman juga berharap anggota-anggota yang ada sekarang bisa terus eksis, kalau bisa hingga generasi anak-cucu mereka nanti.
Sementara, panitia acara yang juga Sekjen SL Never Die Indonesia, Andi, mengatakan bahwa acara ultah SLNDI sengaja diadakan di Purwokerto karena memang selalu berbarengan dengan gelaran Retromantic.

“Berdirinya SLNDI kan tanggal 7 November, nah sedangkan ajang Retromantic selalu jatuh di akhir tahun dan bulan November pula, dan memang ulang tahun kita ini identik dengan gelaran Retromantic. Jika tidak maju ya mundur sehari, nah tahun ini pas kebetulan gelaran Retromantic 6 digelar persis dengan ulang tahun SLNDI,” kata pria yang akrab disapa Cak Andi ini.
Dirinya menambahkan, memang acara HUT SLNDI tidak bisa selalu dihadiri oleh seluruh chapter yang ada di Indonesia, tapi dari awal memang sudah bicarakan dengan masing-masing chapter. “Jadi, keputusan untuk bisa atau tidaknya menghadiri HUT SL Never Die Indonesia, kita serahkan kepada masing-masing chapter dan saya bersyukur kesenjangan diantara chapter tidak pernah terjadi,” ucap Cak Andi.

Cak Andi mengungkap, mereka pernah berpikiran untuk menggelar acara khusus HUT SLNDI di salah satu daerah, namun chapter malah kurang setuju, karena menurut mereka, jika hanya sekedar merayakan ulang tahun sepertinya kurang pas.
Jadi, mereka pun mengusulkan jika perayaan hari jadi SLNDI dirayakan berbarengan dengan event-event besar, seperti Retromantic 6 ini. “Tapi ada satu acara yang selalu lengkap dihadiri oleh seluruh chapter SLNDI, yaitu saat Gathering Nasional (GatNas),” tambah Cak Andi.

“Dengan usia yang sudah menginjak usia ke-7 tahun ini, saya juga berharap hubungan kekeluargaan antara para member dan chapter di seluruh Indonesia akan semakin erat lagi,” pungkas Cak Andi. **MS





























KOMENTAR (0)