SsangYong Umumkan Bangkrut  

SsangYong Umumkan Bangkrut  

Wabah virus Corona tidak pilih korban karena siapa saja dapat menjadi korban. Kali ini, pabrikan otomotif asal Korea Selatan, SsangYong, menyatakan bangkrut setelah tidak mampu lagi membayar kewajiban kepada pihak lain. Menurut laporan  Financial Times, kebangkrutan tersebut  menandai kebijakan pemerintah Korea Selatan yang tidak memberikan bantuan (bail out) kepada SsangYong atau perusahaan lainnya.

SsangYong Umumkan Bangkrut  

SsangYong pernah dimiliki oleh Daewoo (GM South Korea) pada kurun waktu 1997-2000 dan sejak tahun 2010,  74,65 % sahamnya dipunyai oleh Mahindra asal India. Sayangnya, Mahindra kurang sukses membesarkan  SsangYong. Padahal, banyak produk SsangYong yang tampil prima  selama masa kepemilikan Mahindra. Salah satu contohnya adalah  Korando generasi ke-4 yang dirilis Pebruari 2019 dan menjadi rival Hyundai Tucson.

 

 

SsangYong Umumkan Bangkrut  

Sebetulnya, pemerintah Korea Selatan telah memberikan paket stimulus (bantuan keuangan) dengan nilai sangat besar bagi perusahaan yang terdampak virus Corona. Namun,  SsangYong tidak akan mendapatkan paket stimulus tersebut. Alasannya sederhana, jika  pemerintah Korea Selatan menyerahkan paket stimulus kepada  SsangYong, maka  GM Korea, Renault Samsung, Hyundai dan Kia akan meminta hal yang sama. Alhasil, pemerintah Korea Selatan tidak sanggup. Anjloknya penjualan sepanjang tahun 2020  menyebabkan  hutang jatuh tempo SsangYong membengkak menjadi US$ 54,4 juta kepada  Bank of America, JPMorgan Chase, dan BNP Paribas. SsangYong masih bisa diselamatkan jika Mahindra sukses mendapatkan calon investor baru. Kabarnya, HAAH Automotive Holdings yang bermarkas di  California, Amerika Serikat, dan berbisnis impor mobil dari China ke negeri Uncle Sam menyatakan tertarik untuk menjadi investor SsangYong.

TAGS

KOMENTAR (0)