Dalam sepekan ke belakang, sejumlah negara termasuk Indonesia bersiap menuju era kenormalan baru atau new normal. Persiapan teknis dan peraturan pun disusun, demi menguatkan protokol kesehatan di tengah pandemi virus korona (covid-19).
Menarik, bersiap masuk era kenormalan baru, berbagai sektor kehidupan tidak terkecuali industri mobil Indonesia mengalami pergeseran tren akibat wabah yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 tersebut.
Salah satunya adalah perubahan strategi bisnis yang dilakukan beberapa merek otomotif dengan mengidentifikasi platform digital sebagai pilar inti pemasaran mereka, demi menyesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang ini.
Di 2020 sejumlah produsen otomotif tanah air pun meluncurkan mobil atau model teranyar mereka secara virtual. Seperti Mazda yang memperkenalkan CX-3 dan CX-9 model baru, BMW yang memperkenalkan M5, Toyota dan Daihatsu yang memberikan penyegaran pada Agya dan Ayla, termasuk Sirion.
Pergeseran ke arah media digital dinilai mengubah cara orang berbelanja kendaraan, mulai dari test drive di rumah, ruang pamer digital, konferensi video hingga melakukan servis kendaraan di rumah. Kemajuan teknologi dan digital juga disebut memiliki efek transformatif pada pengalaman belanja dan pembelian kendaraan, dan menghasilkan pembeli yang sangat berpengetahuan.
Tak hanya itu, di tengah pandemik virus korona tren layanan servis mobil di rumah pun meningkat. Tidak menutup kemungkinan di masa depan, layanan purna jual satu ini bisa menjadi new normal bagi para konsumen mobil di Indonesia.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan Honda sudah lama memiliki layanan home service (servis mobil di rumah). Belakangan selama pandemik virus corona, permintaan layanan home service Honda meningkat karena imbauan dari Pemerintah untuk di rumah saja.
Untuk diketahui beberapa produsen otomotif lainnya mengumumkan untuk sekarang lebih berfokus kepada efisiensi bisnis dan pelayanan untuk konsumen. Mereka menerapkan berbagai efisiensi bisnis seperti penutupan pabrik sementara untuk menyesuaikan dengan stok permintaan pasar, dan berbagai pelayanan purna jual lainnya.
KOMENTAR (0)