Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Perlombaan dunia otomotif bukan hanya ada di jalur sirkuit. Setelah PAL-V Liberty, Hyundai, dan X-Peng unjuk hasil pengembangan mobilitas udaranya, kini giliran Grup BMW yang unjuk pembuktian pakaian terbang dengan sistem penggerak listriknya, BMW i.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Mobilitas listrik BMW i menaklukkan dimensi ketiga, demikian pernyataan Grup BWM dalam siaran persnya. Dalam kerangka #NEXTGen 2020, BMW siap menghadirkan sistem penggerak listrik pertama untuk pakaian sayap yang dapat mewujudkan impian terbang selama berabad-abad dengan cara yang benar-benar baru.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Modul penggerak inovatif dan pakaian sayap yang sepenuhnya baru dirancang dan dikembangkan atas kerja sama antara BMW i, Designworks dan pilot pakaian sayap sekaligus penerjun payung profesional Peter Salzmann, asal Austria.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Melalui kerja sama antara BMW i dan Designworks, Peter Salzmann berhasil memenuhi impian terbangnya dengan cara yang paling inovatif. Hal ini terwujud berkat wingsuit elektrik yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan waktu terbang. Uji coba wingsuit elektrik dari BMW ini telah didokumentasikan secara visual pada 6 November 2020, di pegunungan Alpen Austria.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Unjuk pakaian terbang dimulai dengan lompatan dari helikopter, penerbangan dengan teknologi BMW eDrive, dan pendaratan dengan parasut. Proyek Electrified Wingsuit oleh BMW i ini adalah  aspirasi Peter dalam meningkatkan olahraga wingsuit ke level yang baru. Petenis Austria berusia 33 tahun ini adalah instruktur skydiving dan juga pernah menjadi profesi base jumping dan skydiving.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Selain pelatihan terjun payung dan baju sayap, ia pun juga melakukan aksi film dan penampilan pertunjukan. Saat melompat dari tebing atau keluar dari pesawat, Salzmann menggunakan lapisan tekstil yang direntangkan di antara lengan dan kaki pakaian sayapnya sebagai paraglider yang memungkinkannya untuk menghasilkan gerakan penerbangan horizontal dari kecepatan jatuh dan aliran udara.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Dengan setiap meter penurunan, hingga tiga meter penerbangan horizontal dapat dicapai. Skydivers Wingsuit dapat mencapai kecepatan lebih dari 100 km/jam. Tujuan dari sistem penggerak elektrik adalah untuk meningkatkan kinerja pakaian sayap dalam mencapai jarak luncur konstan yang lebih baik, sehingga mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Salzmann menjelaskan, setelah aktivasi, pilot langsung mengalami akselerasi, dan akan langsung terbang dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Untuk penerbangan perdananya dengan Electrified Wingsuit BMW i, Salzmann diterbangkan dengan helikopter bersama dengan dua pilot wingsuit lainnya di atas puncak gunung di   Austria. Tepat setelah melompat dari ketinggian 3.000 meter, ketiganya terbang membentuk formasi ke arah sebuah gunung. Dengan bantuan penggerak listrik, Salzmann berakselerasi lebih cepat dari rekan-rekannya dan mampu terbang melintasi puncak dengan penerbangan yang curam.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Setelah manuver dan melesat, ia kembali bergabung dengan dua pilot lainnya yang terbang mengelilingi gunung. Ketiga pilot wingsuit ini akhirnya membuka parasutnya dan mendarat di tempat tujuan yang telah disepakati.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Setelah penayangan perdana yang sukses, Peter Salzmann dan para ahli di BMW i dan Designworks melanjutkan pekerjaan pengembangan mereka pada pakaian sayap bertenaga listrik pertama di dunia.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Austria sangat yakin bahwa teknologi penggerak listrik akan membentuk masa depan, tidak hanya di jalan tetapi juga di udara. Baginya, proyek Electrified Wingsuit oleh BMW i mendemonstrasikan dengan sempurna yang sebelumnya tak terbayangkan bisa menjadi kenyataan dengan bantuan mobilitas listrik.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Wingsuit elektrik tersebut terdiri atas dua baling-baling karbon yang disebut impeller. Masing-masing mampu menghasilkan daya 7,5 kW dengan kecepatan sekitar 25.000 rpm dan total output sebesar 15 kW untuk waktu lima menit.

“Tujuan dari sistem penggerak listrik adalah meningkatkan kinerja wingsuit hingga mencapai penerbangan konstan, sehingga memungkinkan jarak yang lebih jauh untuk ditempuh,” ungkap BMW Group.

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Selain jarak yang lebih jauh, penyematan penggerak listrik itu juga memungkinkan penerjun meningkatkan akselerasi di udara. Wingsuit flying merupakan olahraga pengembangan dari terjun payung. Para penerjunnya menggunakan pakaian khusus, sehingga mereka bisa lebih lama di udara untuk melakukan manuver sebelum akhirnya melepas parasut

Tak Hanya Mobil Listrik, Teknologi BMW i Juga Kembangkan Baju Terbang Elektrik

Banyak istilah yang digunakan untuk desain baju wingsuit, di antaranya birdman suits, flying squirrel suits, atau bat suits. Wingsuit modern pertama kali dikembangkan Patrick de Gayardon asal Prancis pada 1990-an dan hingga saat ini terus mengalami perkembangan.

KOMENTAR (0)