Pembatalan banyak seri Formula One (F1) jadi pukulan telak buat tim-tim jet darat, karena setiap satu seri tak digelar, mereka bisa rugi sampai Rp 31,1 miliar. Sejauh ini sudah sembilan balapan F1 harus mengalami penyesuaian jadwal. Menjelang akhir April, belum ada satupun race yang digelar karena pandemi virus corona.
Yang terbaru, F1 Prancis juga hampir dipastikan mundur dari jadwal. Ini terjadi setelah pekan lalu Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk memperpanjang masa lockdown sampai 11 Mei mendatang. Sama sekali tidak membalap memang membuat biaya operasional tim F1 jadi jauh berkurang. Tapi di sisi lain mereka juga mengalami kerugian. Tidak membalap berarti tak dapat uang dari sponsor-sponsor.
Franz Tost, Bos Alpha Tauri mengatakan, jika kami tidak balapan, itu bisa mengakibatkan kehilangan Rp 23,3-Rp 31 miliar. “Kontrak (dengan sponsor) didesain sedemikian rupa di mana kami kehilangan pemasukan secara proporsional jika balapan tidak dilangsungkan, karena jumlah uang yang disepakati menjadi berkurang,” lanjut Tost.
Angka kerugian bisa lebih besar lagi dialami pada tim-tim raksasa, seperti Ferrari yang mengikat kontrak dengan Phillip Morris dengan nilai mencapai Rp 2,3 triliun bisa diasumsikan pada musim 2020 ini (22 seri) Ferrari mendapat US$ 7 juta (Rp 109,3 miliar) per balapan.
KOMENTAR (0)