Toyota C-HR Hybrid akhirnya resmi meluncur di Indonesia, Senin (22/4). PT Toyota Astra Motor (TAM) melengkapi line up kendaraan hibrida setelah sebelumnya lebih dulu menghadirkan Toyota Prius (2009), Camry (2012) dan Alphard hybrid (2015).
“Toyota ikut berperan dalam mengembangkan mobil ramah lingkungan di Indonesia, bahkan sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Kali ini kami melengkapinya dengan meluncurkan C-HR Hybrid untuk Indonesia,” kata Yoshihiro Nakata selaku Presiden Direktur PT TAM di kawasan Senayan, Jakarta ( 22/4).
Anton Jimmy Suwandy, Marketing Director PT TAM juga menyebutkan,permintaan hybrid di Indonesia terus mengalami peningkatan. “Tahun lalu di bawah 10 persen, sekarang permintaannya sudah mencapai 12 persen,” jelasnya di lokasi yang sama.
Harga yang dipasang untuk C-HR Hybrid ini dijual Rp 523.350.000 on the road Jakarta. Itu berarti, hanya berselisih sekitar Rp 30 juta dengan C-HR konvensional. Dengan harga tersebut Toyota menjanjikan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan gas buang yang rendah. PT TAM mengklaim SUV compact ini lebih irit 62 persen. Sementara emisi CO2 yang dihasilkan 60 persen lebih rendah dari versi bensin.
Perlu diketahui, C-HR Hybrid saat ini menjadi mobil hibrida termurah dari Toyota dibanding model lainnya. Berdasarkan data yang dihimpun, tahun lalu harga jual Toyota Prius Hybrid Rp 526 juta dan Prius PHV Rp 706 juta. Sedangkan Camry Hybrid Rp 809,4 juta dan Alphard Hybrid Rp 1,4 miliar.
C-HR hybrid dipersenjatai dengan mesin tipe 2ZR-FXE berkubikasi 1.798 cc dengan power 100 ps/6.400 rpm dan torsi 14,4/4.000, dan dikombinasikan motor listrik yang memiliki tenaga 36 ps.
Meski saat ini Camry Hybrid menjadi primadona dilihat dari angka penjualan terbesar untuk mobil hibrida dari Toyota, tak mustahil C-HR Hybrid pun siap menempel kesuksesannya. Segmen SUV yang terus berkembang di Indonesia menjadi peluang bagus bagi C-HR Hybrid.
KOMENTAR (0)