Toyota Eco Youth (TEY) ke-11 bertemakan ‘Ecosociopreneur’ menghasilkan “Best of the Best” diraih oleh SMAN 5 Yogyakarta menerima hadiah berupa perjalanan ‘Eco Trip ke Jepang.
SMAN 5 Yogyakarta mengangkat tema Sience “Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya dan Abu Kayu sebagai Pestisida Hama Ulat Kubis”. Sementara tema sience lainnya meraih Juara 2 diperoleh SMK Texar Karawang dengan tema “Alat Pengurai Kemacetan” dan Juara 3 diraih oleh SMAN 3 Merauke bertema “Hydrovolot Recycle Limbah Domestik menjadi Energi Listrik 900 watt dan sebagai Water Netralisir.”
Sementara tema Social, Juara 1 sukses dicapai oleh SMAN 2 Semarapura (Bali) yang mengangkat tema “Film Pendek Komedi Pemilihan Sampah (Filadipisah) Strategi Jitu Menggugah Kesadaran Masyarakat untuk Memilih Sampah Skala Rumah Tangga.” Juara 2 diraih oleh SMAN 19 Bandung dengan tema “Udunan Sampah” serta Juara 3 diperoleh SMAN 1 Ambon bertema “Penerapan Budaya Kalesang Kintal dan Kewang Upaya Pembangunan Karakter Siswa di Lingkungan Sekolah.”
“TEY Awarding ke-11” ini dihadiri Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Didik Suhardi Ph.D, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Helmi Basalamah M.M, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter, Direktur Administration, Corporate, & External Affairs PT TMMIN Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Direktur Finance & Administration PT TAM Darmawan Widjaja; serta jajaran manajemen PT TMMIN dan PT TAM.
“Kami mengucapkan selamat kepada siswa-siswi SLTA yang telah menjadi pemenang ‘TEY Awarding Ke-11’ kali ini. Kami sangat mengapresiasi semangat kepedulian lingkungan yang dituangkan para pelajar dalam berbagai program bertemakan ‘Ecosociopreuner’. Harapan kami kedepannya program yang telah digalakkan akan memberikan sumbangsih positif bagi keberlanjutan alam serta kesejahteraan masyarakat sekitar.” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Edward Otto Kanter.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT TAM, Henry Tanoto, menyebutkan bahwa Toyota tidak hanya fokus pada pengembangan bisnis melalui produk, teknologi, dan peningkatan layanan purna jual kepada pelanggan, namun juga mempunyai komitmen untuk turut berkontribusi demi terciptanya masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.
“Melalui program Toyota Eco Youth, diharapkan dapat menjadi salah satu medium untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, dalam pentingnya upaya pelestarian lingkungan. Semoga para peserta TEY ini dapat menginspirasi orang-orang di sekitarnya dan ide-ide yang dituangkan dalam proyeknya dapat dimanfaatkan dengan baik di masa depan,” ujar Henry.
Kegiatan TEY yang telah berlangsung secara berkelanjutan hingga menginjak usia ke-11 telah menjadi wadah yang sukses menstimulasi gagasan generasi muda dalam mencetuskan program-program pembaharuan kondisi lingkungan dan komunitas. Dengan mengusung tema ‘Ecosociopreuner,’ yaitu konsep program yang mengajak partisipasi masyarakat untuk menghasilkan nilai ekonomi namun tetap berfokus pada pelaksanaan program lingkungan.
Jumlah SMA dan SMK yang terlibat menjadi peserta mencapai 600 sekolah dengan total proposal proyek lingkungan hidup mencapai 4.000 proposal dari 34 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika diakumulasi, sejak TEY ke-1 hingga TEY ke-11 total partisipasi dalam program TEY mencakup hingga 8.500 proyek dan 2.100 sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi, Toyota Indonesia dan para dewan juri menetapkan kriteria untuk menyaring 25 proposal terbaik dari 25 sekolah dengan indikator penilaian berupa Local Eco Problem, Solusi yang Diusulkan, Rencana Proyek dan Keaslian Proyek. Ketika proposal proyek dirasa sudah cukup mumpuni maka setiap finalis akan melakukan final presentasi di Jakarta dan akan memamerkan hasil proyeknya di hadapan publik umum dalam ‘Ajang Penghargaan TEY ke-11.’
Pada TEY kali ini, Toyota Indonesia juga mengundang partisipasi Dewan Juri yang terdiri dari Perwakilan Dept. Fakultas Biologi, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia dan Wakil Presiden Direktur Conservation International Indonesia (CI) Prof. Jatna Supriatna PhD, Social Media Expert & Millenials Movement Expert Yoris Sebastian, dan Perwakilan National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim. Kriteria pemenang yang digunakan dan bobot yang harus dipenuhi adalah pengaruh dari solusi (30%), rencana proyek dengan pola QCC atau Quality Control Circle (20%), laporan proyek secara teratur baik secara online dan tertulis (20%), rencana keberlanjutan secara ekonomis (20%) dan presentasi proyek (10%).
“Melalui program TEY yang telah berlangsung lebih dari 1 dekade, Toyota Indonesia berusaha menjembatani potensi siswa-siswi yang notabene adalah generasi milenial yang juga merupakan elemen utama kunci kemajuan dalam pengembangan dunia pendidikan, industri, hingga pelestarian lingkungan.
Konsistensi program TEY diharapkan dapat memberikan penghargaan dan dukungan penuh atas ide-ide kreatif para pelajar yang berhasil diwujudkan menjadi suatu gebrakan maupun inovasi dalam menjaga kelestarian alam di masa yang akan datang, tutur Direktur Administration, Corporate, & External Affairs PT TMMIN Bob Azam”
“Penyelenggaraan TEY ke-11 telah mencakup seluruh provinsi di tanah air dan semakin menunjukkan tumbuhnya antusias dan kesadaran generasi muda terhada isu-isu yang dihadapi masyarakat. Di masa depan, semoga kita bersama-sama dapat terus memberikan kontribusi yang nyata bagi upaya pelestarian lingkungan Indonesia. Selain itu, di masa mendatang kami juga berencana memberikan tema-tema challenge tertentu yang berkaitan dengan isu lingkungan dalam penyelenggaraan lomba TEY,” ujar Darmawan Widjaja, Direktur PT TAM, menambahkan.
Penerapan QCC dalam Penilaian Proposal
Menginjak usia TEY yang ke-11, Toyota Indonesia menerapkan QCC untuk penilaian rencana proyek pada proposal yang diajukan peserta. QCC merupakan DNA Toyota yang mengimplementasikan semangat ‘Kaizen’ (Continuous Improvement) atau perubahan tiada henti dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Implementasi QCC bertujuan untuk menciptakan budaya yang bermanfaat bagi para peserta agar selalu memberikan inovasi pada setiap proposal proyek yang diajukan sehingga dapat menjadi ide solutif bagi permasalahan lingkungan.
Toyota Indonesia senantiasa memberikan usaha yang berkelanjutan dalam mendukung kelestarian lingkungan serta meningkatkan potensi perekonomian masyarakat sekitar melalui sumbangsih nyata dari peran aktif generasi muda penerus bangsa. Keseluruhan komitmen ini terangkum dalam semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) yang terdiri dari tiga pilar yaitu pengembangan produk dan teknologi, pembangunan industri otomotif serta tanggung jawab sosial perusahaan.
KOMENTAR (0)