Sebuah ajang bertemunya para pecinta motor, mobil dan sepeda kustom, Kustomfest 2016 sukses digelar akhir minggu lalu. Memasuki tahun kelimanya, Kustomfest 2016 yang mengusung tema ‘Reborn Legend‘ ini telah menjelma sebagai salah satu industri kreatif di Yogyakarta, dan menjadi tempat anak-anak muda berkreasi yang diharapkan bisa menjadi penggerak industri kreatif otomotif di Indonesia.
Ajang Kustomfest 2016 yang digelar di Jogja Expo Centre (JEC) pada tanggal 8-9 Oktober lalu secara resmi dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan diikuti oleh 107 modifikator roda dua dan 21 kendaraan roda empat.
KPH Purbodiningrat SE MBA, Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan, karena kebijakan dari pemerintah pusat yang banyak memotong anggaran, maka dukungan Pemerintah DIY terhadap gelaran Kustomfest 2016 ini memang terpaksa lebih minim dibanding tahun lalu. Namun demikian, dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Perindakop) tetap men-support ajang berkumpulnya para pecinta motor, mobil hingga sepeda kustom yang kelima ini.
“Mungkin tahun ini dukungan pemerintah DIY terhadap Kustomfest ini memang minim, tapi mudah-mudahan perekonomian di Indonesia, terutama Yogyakarta di tahun mendatang bisa lebih baik, sehingga kami bisa secara maksimal men-support event-event yang digelar di DIY, seperti Kustomfest ini,” kata Purbodiningrat saat ditemui Otoblitzclassic di Jogja Expo Centre, Sabtu (8/10).
Dirinya juga mengakui bahwa dengan adanya event Kustomfest ini, banyak dampak yang terjadi di Yogyakarta, dimana ajang ini dapat memacu kreativitas anak muda di Yogya dan Indonesia. Selain itu, dengan banyaknya pengunjung Kustomfest 2016, baik dari dalam dan luar negeri juga mampu memutar pereonomian di Yogyakarta, mulai dari hotel, kafe, hingga penjualan cinderamata.
“Saya berharap ajang Kustomfest ini bisa lebih mendunia lagi. Seperti yang disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, ‘We have to think globally, not only locally’,” pungkas Purbodiningrat.
Sementara, Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi mengungkapkan bahwa ajang Kustomfest yang selalu digelar di minggu pertama bulan Oktober ini telah menjadi tempat berkumpulnya para pelaku dunia kustom yang datang dari seluruh penjuru Indonesia dan membawa karya yang selalu berbeda. Dirinya juga sangat bangga, karena perkembangan Kustomfest dari edisi pertama hingga kelima ini menunjukkan tren yang positif.
“Puncaknya adalah Kustomfest 2015 lalu, dimana sekitar 1.000 pengunjung dari luar negeri dan total ada 24 ribu pengunjung yang datang ke Kustomfest hanya untuk melihat dan mengapresiasi karya-karya builder muda Indonesia. Nah mudah-mudahan Kustomfest 2016 ini bisa lebih baik dari tahun lalu,” kata Lulut.
Kustomfest sendiri memiliki regulasi yang sangat ketat dan jelas, karena motor dan mobil yang ada disini harus benar-benar bsia berfungsi dan harus melewati scrutineering sebelum bisa berpartisipasi di ajang ini. Kendaraan yang sudah pernah mengikuti Kustomfest di tahun sebelumnya juga tidak bisa ikut, kecuali ada perubahan yang benar-benar signifikan pada segi konsepnya. “Sesuai tema tahun ini, yaitu ‘Reborn Legend’, kami berharap akan lahir ‘legenda-legenda kustom dunia’ dari Indonesia,” pungkas Lulut.
Beberapa acara spesial di Kustomfest 2016 diantaranya Corvette Paradise, yaitu liburannya para pemilik mobil Corvette yang menurut informasi hanya ada 9 di seluruh Indonesia; lalu ada penampilan dari grup band legendaris Indonesia yaitu God Bless. Tak hanya itu, sebuah lucky draw bagi pengunjung yang beruntung bisa membawa sebuah motor kustom ‘Kebo Bule‘ karya dari Lulut Wahyudi, sang Direktur Kustomfest. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)