Nissan kembali diterpa isu tak sedap. Sejak mantan bosnya, Carlos Ghosn ditangkap terkait kasus tuduhan manipulasi laporan keuangan, kali ini Nissan diisukan tengah mempercepat rencana perpisahan dengan mitra aliansinya, Renault.
Brand otomotif asal Prancis tersebut hubungannya dikabarkan semakin renggang dengan Nissan. Informasi tersebut berhembus dari media The Financial Times yang menyebutkan bahwa penangkapan Ghosn dapat menyebabkan perceraian Renault dan Nissan yang saat ini menjalin aliansi.
Meski begitu, belum jelas seberapa besar kemungkinan perpecahan akan terjadi. Sebab, Renault saat ini merupakan pemegang saham terbesar Nissan dan mereka telah mendorong perbaikan kemitraan keduanya.
Kabar lainnya, para eksekutif di dalam pabrikan Jepang itu telah meningkatkan perencanaan darurat untuk kemungkinan perceraian dengan Renault. Menurut informasinya, diskusi meliputi pemisahan engineering dan manufaktur. Ditambah perubahan besar pada dewan direksi Nissan.
Sedangkan Reuters memberitakan kabar lain, Renault dan Nissan menegaskan aliansi mereka tidak dibubarkan. Keduanya sama-sama menyangkal laporan media mengenai potensi perceraian Renault dan Nissan.
“Aliansi solid, dan kuat,” kata chairman Renault, Jean-Philippe Senard, kepada surat kabar Belgia, L’Echo seperti dikutip Reuters.
KOMENTAR (0)