Tampilan sebuah mobil biasanya menjadi nilai jual paling utama, karena itulah yang dilihat pertama kali oleh calon konsumen. Berbagai cara pun diupayakan oleh setiap pabrikan otomotif untuk membuat kendaraan produksinya berbeda dibanding produk lainnya, mulai dari fitur hingga desain. Seperti yang dilakukan oleh Mitsubishi di tahun 2016 silam dengan membuat terobosan bahasa desain baru Dynamic Shield yang pertama kali diterapkan pada Mitsubishi Pajero Sport.
Bahasa desain Dynamic Shield sendiri diciptakan oleh Tsunehiro Kunemoto selaku Corporate Vice President, Design Division Mitsubishi Motors Corporation (MMC) untuk mengubah image perusahaan. Dan tonggak desain baru dimulai dari generasi baru Outlander PHEV Concept-S di pada Paris Motor Show 2014. Kemudian tampil pada prototipe XR-PHEV II di Geneva Motor Show Maret 2015. Setelah itu arah desain mobil Mitsubishi semua mengenakan bahasa desain Dynamic Shield ini.
Jauh sebelum Dynamic Shield diperkenalkan, bahasa desain Mitsubishi yang dikenal adalah Jet Fighter Nose. Bahasa desain Jet Fighter Nose itu pertama kali digunakan di mobil-mobil sedan sport Mitsubishi yakni Mitsubsihi Lancer Evolution. Bahasa desain itu kemudian diaplikasikan ke berbagai mobil penumpang Mitsubishi seperti Mitsubishi Outlander Sport yang juga pernah dijual di Indonesia.
Tsunehiro Kunimoto sendiri mengatakan bahwa Dynamic Shield merupakan penggabungan dua kekuatan yang ada di Mitsubishi, yaitu kekuatan di mobil-mobil sport seperti yang dimiliki oleh Mitsubishi Lancer Evolution dan kekuatan mobil-mobil SUV Mitsubishi di medan berat. “Mitsubishi begitu dikenal sebagai pembuat SUV yang legendari seperti Pajero dan juga mobil sport legendaris seperti Evolution,” kata Kunimoto.
Kunimoto menambahkan bahwa penggabungan dua elemen inilah yang diyakini akan menjadi identitas kuat bagi mobil-mobil Mitsubishi. Karena dengan bahasa desain Dynamic Shield ini akan menunjukkan ketangguhan, kekuatan sekaligus kenyamanan. “Meskipun bila diperhatikan, semua model Mitsubishi dengan Dynamic Shield terkesan sama, tapi sebenarnya tidak. Karena ada detail lain sebagai pembeda masing-masing model,” tambah Kunimoto.
Setelah diperkenalkan di Mitsubishi Pajero Sport generasi ketiga pada 2016, berturut-turut mobil-mobil baru Mitsubishi selalu hadir dengan bahasa desain Dynamic Shield. Termasuk di antaranya adalah Mitsubishi Xpander, Mitsubishi Outlander Sport, Mitsubishi Mirage, Mitsubishi Xpander Cross, Mitsubishi Eclipse Cross hingga Mitsubishi Triton. Bahkan mobil-mobil itu malah telah mendapatkan konsep desain pengembangan baru Dynamic Shield yang dinamakan Advanced Dynamic Shield. Hal itu bisa dilihat di Mitsubishi Triton baru dan Mitsubishi Xpander Cross dan Mitsubishi Xpander baru. Di Indonesia sendiri ketiganya juga sudah menggunakan Dynamic Shield pengembangan baru.
Perbedaan yang bisa dilihat dari perubahan tersebut adalah hadirnya dua pasang lampu di bumper dan kap. Lampu utama Pajero Sport tentunya tetap di bagian kap yang kini lebih terintegrasi dengan grill. Tampilan lebih maskulin disebabkan juga oleh kap mesin yang dirancang lebih tinggi. Bumper yang lebih kekar turut menguatkan kesan tersebut. Skidplate di bawah bumper diganti dengan konsep yang lebih terintegrasi dengan desainnya. Hal sama berlaku di buritan, dengan revisi bumper dan skid plate bawah. Lampu belakang ikonik masih menggunakan model horizontal dengan tatanan LED yang lebih keren.
Jika menghitung waktu edarnya yang sudah lebih dari lima tahun, pantas jika Mitsubishi Pajero Sport mendapatkan sentuhan dari Advanced Dynamic Shield. Apalagi di pasar Thailand dan Filipina, Mitsubishi Pajero Sport yang sudah hadir dengan Dynamic Shield terbaru memiliki keunggulan fitur dan teknologi yang menarik. Bisa jadi hal ini akan jadi perhitungan yang perlu dipikirkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) guna membuat Mitsubishi Pajero Sport semakin faktual. Karena di Indonesia, Mitsubishi Pajero Sport belum mendapatkan sentuhan baru Dynamic Shield.
KOMENTAR (0)