Bicara soal kendaraan listrik termasuk hybrid juga memiliki limbah baterai yang harus diproses dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Karena, jika limbah baterai lithium tersebut kita buang sembarangan akan dapat berbahaya bagi lingkungan dan memiliki efek yang buruk.
Terkait hal tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjamin bahwa limbah baterai, terkhusus yang digunakan oleh kendaraan hybrid Suzuki, All New Ertiga Hybrid akan diproses dengan baik dan bertanggung jawab.
Purnomo Adi, Head of 4W Service Area PT SIS mengatakan, agar tidak berbahaya bagi lingkungan, limbah baterai yang dihasilkan dari kendaraan hybrid kami, nantinya akan didaur ulang untuk digunakan lagi.
“Kita sudah kerjasama dengan pihak ketiga, yang mana pihak ketiga tersebut sudah tersertifikasi oleh pemerintah. Dia bisa membawa, mengolah, dan memanfaatkan limbah baterai lithium-ion,” kata Adi saat acara Media Diskusi di ICE BSD City, Kamis (18/8).
Adi juga menjelaskan bahwa hasil daur ulang baterai tersebut bentuknya sudah tidak bisa diketahui. Tetapi bentuknya yang sempat kami lihat sendiri, bahwa salah satunya yang cukup bermanfaat adalah bisa dibentuk menjadi seperti batu bata.
“Namun, Yang terpenting adalah bahwa pihak ketiga yang mengurus limbah baterai ini sudah tersertifikasi dan merupakan perusahaan Indonesia, dengan izin yang memadai,” jelas Adi.
Sekedar informasi, Lifetime baterai lithium-ion All New Suzuki Ertiga Hybrid diklaim bisa bertahan antara 5-10 tahun. Dan sangat kecil kemungkinan mengalami kerusakan.
Jadi, kata Adi, Konsumen tidak perlu khawatir, karena Suzuki memberikan garansi sampai dengan 5 tahun ataupun 100.000 Km. Dan selama masa garansi mengalami kerusakan, baterai tersebut bisa diganti secara gratis oleh pihak Suzuki,” tutup Adi.
KOMENTAR (0)