Berkaitan dengan peringatan 100 tahun BMW Group, seluruh brand yang berada di bawah naungan pabrikan otomotif Bavaria, Jerman, ini melansir sejumlah konsep desain. Tak ketinggalan pula BMW Motorrad, divisi roda dua dari BMW Group yang pada medio Oktober lalu meluncurkan konsep desain sepeda motor masa depan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sosok sepeda motor yang diberi label BMW Vision Motorrad Next 100 itu berhasil memukau para undangan yang hadir pada acara tersebut. Konsep motor masa depan dari BMW Motorrad ini memadukan antara desain, material, serta teknologi mutakhir.
“Teknologi BMW telah berkembang sangat pesat. Bahkan kini teknologi otomotif dapat berinteraksi langsung dengan manusia,” kata Harald Krueger, Chairman of The Board of Management for BMW
Apa yang dikatakan Harald Kruger ada benarnya. Teknologi otomotif kini telah maju dengan sangat pesat. Bahkan bentuk sebuah desain acapkali terlihat tidak lumrah, radikal, juga absurd. Salah satunya adalah motor konsep masa depan BMW Motorrad.
Saat melihat sosoknya, siluet bodi dan posisi joknya mengingatkan saya pada tarikan garis rangka sepeda motor BMW R32, lansiran tahun 1923. Ternyata dugaan saya tepat, BMW Vision Motorrad Next 100 merupakan tribute terhadap sosok BMW R32 yang legendaris dengan rangka model segitiga yang khas.
Motor konsep ini menggunakan jok tunggal, yang sekaligus berfungsi sebagai sasis dudukan mesin. Setang mengambil model bull horn, dengan tuas rem dan kopling yang terpasang pada ujung setang, seperti pada sepeda balap dan motor café racer.
Panel bodi terbuat dari serat karbon untuk menghasilkan bobot yang minim. Sasis “Flexframe” yang digunakan memungkinkan pengendara tetap dapat bermanuver dengan stabil pada kecepatan rendah maupun tinggi.
BMW Motorrad Vision Next 100 menggunakan ban dengan sistem tapak “variable tread”, sehingga pengendara tak perlu repot mengganti ban slick atau ban tapak kasar saat harus melintasi permukaan jalan yang berbeda, baik aspal maupun gravel.
Sebagaimana ciri khas motor BMW, mesin motor ini pun menggunakan model boxer. Kop silinder mencuat keluar di sisi kiri dan kanan, dengan sirip kop silinder berukuran ekstra lebar.
Blok mesin pun terlihat utuh satu-kesatuan, dan seolah hanya menggantung pada tangki tanpa sasis penopang di bagian bawah mesin. Penerus daya mesin ke roda belakang menggunakan kopel yang terhubung ke roda belakang.
Sayangnya, BMW Motorrad tidak menjabarkan secara rinci perihal spek mesin maupun suspensi yang digunakan. Kendati demikian, pengendara tak perlu khawatir saat harus membawa sepeda motor yang ukurannya cukup besar dan tak dilengkapi lengan ayun belakang ini. Sistem keselamatan berkendara mandiri yang disebut “active assistance systems of the future” akan menstabilkan dan menyeimbangkan posisi motor secara otomatis saat sistem dan sensor mendeteksi motor terindikasi akan terpelanting. Mungkin sistem ini mirip dengan semi-autonomous driving atau lane-change assist yang terdapat pada mobil.
Senjata pamungkas dari konsep yang ditampilkan oleh pabrikan motor asal tanah Bavaria ini adalah sistem telemetri, yang mengintegrasikan sistem pengendaraan dengan si pengendara. Pengendara menggunakan sebuah kacamata khusus yang diberi nama VISOR. Kacamata ini berfungsi layaknya sebuah head-up display yang kerap digunakan oleh para pilot pesawat tempur.
Tampilan pada kacamata VISOR ini terkoneksi dengan seluruh sensor yang terdapat pada motor, termasuk pula kamera pemandu pandangan belakang yang menggantikan fungsi kaca spion. Seluruh informasi selama perjalanan ditampilkan langsung dan real-time. Bahkan peta navigasi satelit pun ditampilkan dengan jelas melalui VISOR.
Sebagaimana umumnya sebuah konsep desain masa depan, BMW Motorrad Vision Next 100 belum akan diproduksi dalam waktu dekat. Namun, setidaknya, konsep desain ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi terus berkembang dengan pesat. Di masa yang akan datang, teknologi otomotif dapat berinteraksi langsung dengan pengendara secara virtual.
KOMENTAR (0)