Langkah Nissan semakin yakin untuk meluncurkan Ariya versi produksi, SUV listrik baterai pertamanya pada Rabu (15/7), setelah tahun lalu melakukan debut pertamanya di Tokyo Motor Show 2019.
Ariya, tentunya akan masuk dalam segmen mid-size crossover EV untuk menemani jajaran pabrikan lain seperti Ford Mustang Mach-E , Tesla Model Y, dan Volkswagen ID.4 di pasar (EV) Asia, Eropa, dan AS.
SUV ini dibangun di atas platform Nissan terbaru yang menawarkan pilihan drivetrain 2WD dan AWD, juga paket baterai jarak jauh dengan kapasitas masing-masing 65kWh dan 90kWh, dengan empat output motor yang berbeda sekaligus juga memperkenalkan sistem all-wheel drive, Twin-motor e-4ORCE yang diusungnya.
Ariya memiliki tinggi 100 mm lebih rendah dari Nissan X-Trail, hanya sedikit lebih lebar. Jarak sumbu rodanya juga lebih panjang, memberikan keleluasaan untuk ruang kabin dan meningkatkan proporsi. Penumpang di kursi belakang akan disuguhi ruang kepala dan ruang kaki yang melimpah, dengan lantai kabin yang datar memungkinkan penumpang akan duduk lebih nyaman.
Secara bentuk, Nissan Ariya terlihat identik sama dengan versi konsep yang memiliki bentuk aerodinamis dari garis bonnet merunduk dan atap yang meruncing, velg 5-spokes yang menarik, headlamp LED ramping dengan empat proyektor berukuran 20 mm, dan grille berpola “kumiko” tradisional Jepang, juga lampu ‘cyber’ yang memanjang di bagian buritan. Nissan pun menyebut tampilan Ariya sebagai ‘Timeless Japanese Futurism’, dan untuk kombinasi warna two-tone disebut ‘Akatsuki’, terakhir baluran warna Cooper (tembaga) pada eksteriornya lebih mencerminkan sebagai “penerus lahirnya era otomotif masa kini”.
Motor listrik tunggal yang ada pada Ariya berfungsi sebagai penggerak roda depan (FWD) mengingat di situlah motor itu berada. Daya output motor untuk baterai berkapasitas lebih kecil adalah 160kW dan torsi 300Nm, sementara untuk baterai berkapasitas lebih besar mencapai 178kW dengan torsi 300Nm. Sistem AWD twin-motor pada Ariya memiliki hantaran tenaga kombinasi sebesar 250kW dengan torsi 560 Nm (baterai 65kWh) atau 290kW dan torsi 600 Nm (baterai 90kWh), yang sanggup mengajak sprint dari waktu klaim 5,1 detik untuk bergerak dari 0-100 km/jam.
Sistem e-4ORCE AWD pada Ariya berasal dari motor listrik di bagian depan dan belakang sebagai pengganti hubungan mekanik, dan pengontrol unit di mobil ini dirancang untuk membagi pemisahan torsi, juga jumlah ketahanan pengereman regeneratif, antara dua unit penggerak yang akan membantu kestabilan saat menikung, berakselerasi dan melintasi turunan. Sistem ini juga mengatur torsi gerak pengereman roda secara bertahap. Ada tiga pilihan mode berkendara dari mode Sport ke Eco yang akan mengubah kalibrasi throttle dan keringanan kemudi dari kolaborasi kedua motor listrik ini. Pembagian bobot berat pun dibuat 50:50 untuk depan dan belakang. Yang terpenting, Nissan juga mengkonfirmasi jika baterai Ariya hadir dengan pendingin termal cair, agar dapat diisi secara cepat tanpa panas berlebih. Kemampuan pengisian 130kW menggunakan sistem CHAdeMO dapat menambah kapasitas jarak tempuhnya hingga 375 km dalam waktu 30 menit saja.
Nissan memberikan nuansa baru pada sisi interior Ariya. Terlihat modern dan lebih berkualitas dengan kombinasi material plastik dan suede. Pengaturan climate terlihat menyatu dengan baik di panel dashboard. Lantai depan dan belakang tampil rata tanpa terowongan transmisi, sementara konsol tengah untuk sandaran tangan, dilengkapi tuas shifter pendek untuk transmisi kecepatan tunggal. Sementara sisi infotainment ditampilkan melalui layar tengah 12,3-inci yang menyatu dengan kluster instrumen digital. Ariya juga memiliki “asisten pribadi” yang dapat dikendalikan suara untuk menangani fungsi audio dan navigasi hanya dengan mengucapkan kata “Hey Nissan” atau “Hello Nissan”.
Selain itu, Ariya menjadi model Nissan pertama yang mampu melakukan update firmware secara mandiri. Secara otomatis, mobil ini mampu melakukan update berbagai software yang ada seperti, sistem multimedia, pengaturan motor listrik dan elektronik, sasis, sistem suhu iklim, dan pengaturan EV tanpa harus membawanya ke dealer.
Lewat aplikasi smartphone, Ariya juga mudah dapat dimonitor secara jarak jauh, seperti lokasi mobil, status pengisian daya baterai dan jarak tempuh, hingga pengaturan AC. Memori bangku juga bisa disinkronkan ke fob kunci, untuk posisi duduk yang sesuai.
Nissan juga menyematkan fitur asisten pengemudi yang dipanggil ProPILOT, Fitur semi-otonom ini mengandalkan software dengan input data yang dikirim oleh tampilan tujuh kamera, gelombang radar lima milimeter, dan 12 sensor sonar ultrasonik. Saat fitur ini bekerja, data akan mengirimkan kondisi jalan sesuai navigasi 3D dan secara teoritis menjaga posisi Ariya tetap terpusat di antara jalur jalan melalui intervensi kemudi, tikungan, melakukan stop n go secara otonom, hingga membuntuti mobil di depan secara aman saat di jalan tol dan melakukan parkir jarak jauh. Tentu saja, sistem ini bisa digunakan di jalur negara yang siap secara infrastruktur, konektivitas, dan cuaca.
Ariya dijadwalkan akan mulai dijual pertengahan tahun depan di Jepang, dan harga yang ditawarkan sekitar 5 juta yen. Sementara untuk pasar Eropa, Amerika Utara dan Cina, Ariya akan hadir pada akhir tahun 2021.
KOMENTAR (0)