Aspek aerodinamika ternyata sama pentingnya bagi kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga. Yang berbeda hanya tujuan akhirnya; kalau mobil penumpang mengedepankan aerodinamika karena kebutuhan efisiensi, kenyamanan, performa, maka kendaraan niaga mengutamakan aerodinamika untuk alasan efisiensi (konsumsi bahan bakar). Lalu, bagaimana cara membuat “batu bata” yang aerodinamis?
Sebagai gambaran, truk modern yang menganut konstruksi cab-over-engine (mayoritas di Eropa), menghabiskan sekitar 30% energi untuk “melawan” hambatan udara (air resistance). Kalau truk itu membutuhkan 250 liter solar untuk menempuh jarak 1.000 km, maka sekitar 80 liter solar terbuang karena hambatan udara. Itu sebabnya, produsen truk COE saling berlomba-lomba untuk membuat kabin yang aerodinamis. Metode yang biasa dipilih untuk itu adalah mengganti kaca spion dengan kamera dan memasang deflektor udara pada bagian-bagian tertentu pada bodi seperti windscreen dan jendela samping.
KOMENTAR (0)