Walau terkesan remeh dan sepele, nyatanya bilah wiper menjadi salah satu komponen mobil yang paling tersiksa selama hidupnya. Banyak orang yang menyangka bilah wiper hanya perlu diganti saat musim hujan. Padahal, terus-menerus didera panas dan debu menyebabkan bilah wiper lebih cepat rusak dan minta diganti baru apalagi dengan iklim tropis di Indonesia. Agar usia pakai bilah wiper dapat bertahan lebih lama, berikut kiat-kiatnya.
1) Bersihkan Bilah Wiper Secara Teratur
Untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada permukaan bilah wiper, gunakan tisu yang sudah dibasuh air dan cairan pembersih kaca. Gosok berulang-ulang pada bilah wiper sampai tidak ada lagi debu dan kotoran. Kumpulan debu dan kotoran yang melekat pada bilah wiper menjadi salah satu penyebab kerusakan bilah wiper dan kaca depan tergores.
2) Jangan Hidupkan Wiper Saat Kaca Kering
Setelah mobil dijemur seharian di bawah terik matahari, kaca depan menjadi panas dan bilah wiper dapat menempel pada kaca depan. Ditambah debu dan kotoran, maka ketika wiper secara tidak sengaja dihidupkan saat kaca kering, maka dampaknya bilah wiper rusak dan kaca depan tergores. Jika terpaksa harus menghidupkan wiper saat kaca kering, pastikan membasuh kaca depan dan pastikan tabung wiper washer terisi penuh serta nosel penyemprot tidak mampet.
3) Bersihkan Kaca Depan Secara Teratur
Jika kaca depan jarang dibersihkan, maka debu dan kotoran yang menempel akan membandel sehingga semakin sulit dibersihkan. Dalam kondisi ekstrem, noda tersebut dapat mengganggu pandangan ke arah luar mobil sehingga wajib berkunjung ke salon untuk poles kaca depan.
4) Parkir Di Tempat Teduh
Parkir di tempat teduh bukan sekadar menyelamatkan bilah wiper agar tidak getas akibat terpaan sinar matahari. Lebih jauh lagi, parkir di tempat teduh berarti menyelamatkan mobil dari kontaminan seperti kotoran burung dan getah pohon. Dalam banyak kasus, kotoran burung dan getah pohon pada kaca depan kerap menjadi noda membandel yang susah dibersihkan.
KOMENTAR (0)