Cara berkendara yang baik belum tentu bisa menghindarkan kita dari masalah atau kecelakaan di jalanan. Kondisi cuaca cerah dengan jalan kering bisa dikatakan lebih mudah untuk mengendalikan mobil. Namun bagaimana saat kondisi cuaca hujan?
Cara mengemudi dalam kondisi cuaca cerah berbeda dengan kondisi saat hujan. Butuh konsentrasi ekstra untuk menyetir dengan aman saat hujan. Seperti dilansir laman resmi Mitsubishi Indonesia, berikut hal yang perlu diperhatikan saat berkendara pada kondisi hujan.
1. Nyalakan Lampu Utama, bukan Lampu Hazard
Ketika Anda tiba-tiba terjebak hujan deras saat berkendara di jalan, sebaiknya langsung nyalakan lampu utama mobil Mitsubishi Anda. Ingat, jangan nyalakan lampu hazard pada waktu berkendara saat hujan deras. Kecuali mobil Anda memang sedang berhenti di bahu jalan.
Ini masih sering terjadi di Indonesia, di mana pengemudi menyalakan lampu hazard ketika hujan deras, padahal mobilnya tidak berhenti atau dalam kondisi darurat. Hal ini malah membahayakan mobil lain yang berada di belakang Anda.
2.Jangan Pacu Mobil Dengan Kecepatan Tinggi
Hati-hati mengemudi mobil saat hujan, sebab jalan berubah menjadi licin. Jalan aspal yang basah dapat menyebabkan ban kehilangan traksi dan kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan. Supaya terhindar dari kejadian tersebut sebaiknya kurangi kecepatan mobil dan mengemudilah secara pelan-pelan. Disarankan untuk memacu kendaraan sesuai batas minimum, misal di jalan tol berarti melaju di kecepatan 60 km/jam. Bila perlu sejajarkan atau ikuti laju mobil di depan Anda tujuannya untuk mengurangi genangan air yang ada di jalan.
3. Jaga Jarak Aman
Ketika hujan turun, secara otomatis jarak pandang berkurang. Supaya terhindar dari kecelakaan, sebaiknya jaga jarak mobil Anda dengan kendaraan lain di depan.
Hal ini sangat penting agar Anda punya ruang untuk menyalip atau memaksimalkan pengereman ketika kendaraan di depan mogok atau tiba-tiba mengerem mendadak. Karena jalanan yang basah juga secara otomatis akan menambah jarak pengereman mobil Anda dibanding saat kondisi kering.
4. Jangan Mengerem Saat Melibas Genangan Air
Biasanya bila turun hujan beberapa titik jalan akan langsung tergenang air. Jika ada genangan air di jalan sebaiknya dihindari. Tetapi apabila terpaksa harus melintasinya, pastikan kendaraan yang dikemudikan tidak dalam kecepatan tinggi.
Melewati genangan air dengan kecepatan tinggi berpotensi terjadinya aquaplaning atau hydroplaning. Bila sudah seperti itu dapat menyebabkan roda mobil mengambang dan kehilangan traksi. Bila ini terjadi maka jika mobil direm atau setir dibelokkan akan membahayakan Anda karena kondisi ban yang tidak menapak ke aspal sehingga kinerja rem kurang efektif untuk menghentikan laju kendaraan.
Sebaiknya gunakan engine brake sehingga mobil akan melambat dengan otomatis. Untuk mengaktifkannya, pada transmisi manual cukup turunkan ke gigi yang lebih rendah misal dari gigi tiga ke gigi dua. Tapi untuk transmisi otomatis bisa dengan menekan tombol Over Drive yang secara otomatis akan membuat transmisi turun ke gigi yang lebih rendah.
5. Jangan Gunakan Cruise Control
Tidak disarankan untuk mengaktifkan cruise control. Sebab jika itu dilakukan bisa membuat mobil Anda berakselerasi ketika hydroplaning dan bisa berakibat mobil tergelincir.
6. Selalu Periksa Kondisi Wiper
Anda mungkin tidak pernah tahu kapan hujan akan turun terutama saat sedang berkendara. Jika tiba-tiba hujan turun dengan lebat maka kinerja wiper sangatlah penting untuk menyapu guyuran air di kaca depan.
Maka sebaiknya sebelum memulai perjalanan dengan mobil kesayangan, speriksa terlebih dulu kondisi wiper. Pastikan motor penggerak bekerja dan karetnya mampu menyapu air hujan di kaca depan dengan baik. Jika karet wiper sudah getas, lebih baik langsung diganti. Periksa juga kondisi air wiper untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kaca depan.
KOMENTAR (0)