Dari berbagai tipe sepeda motor yang ada saat ini, sepeda motor matic merupakan sepeda motor yang paling digemari oleh masyarakat. Penggunaan yang mudah, beban motor yang lebih ringan dan juga body yang lebih ramping serta dapat membawa barang dengan mudah sehingga pada umumnya menjadi alasan masyarakat menjatuhkan pilihannya pada motor matic.
Ada satu bagian penting pada motor tipe matic yaitu Continuously Variable Transimission (CVT). Dimana CVT atau biasa disebut transmisi otomatis adalah sistem transmisi yang digunakan pada motor matic dengan menggunakan sistem pemindahan roda-roda gigi secara otomatis.
Tentunya bagian ini perlu secara rutin diberikan perawatan, minimal dibersihkan saat servis. Jika tidak dibersihkan dan dibiarkan dalam keadaan kotor, maka akan berpengaruh buruk pada komponen lain yang ada di dalamnya sehingga kenyamanan saat mengendarainya akan berkurang.
Waktu perawatan sepeda motor dapat dilihat pada buku servis yang dimiliki konsumen. Untuk CVT sendiri pemeriksaan dilakukan setiap 8.000 kilometer dan ada beberapa penggantian yang dilakukan setiap maksimal setiap 24.000 kilometer. PT Daya Adicipta Motora (DAM) berbagi informasi beberapa komponen apa saja yang perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan CVT berkerja dengan baik.
V-belt
V-belt merupakan komponen penting dalam bagian CVT, fungsinya sebagai penghubung puli primer (penggerak) dengan puli sekunder (yang digerakkan). Kondisi V-Belt yang mulai rusak harus segera diperiksa bila perlu diganti. “Dengan memperhatikan V-Belt keamanan saat berkendara dapat terjaga, karena V-Belt yang tidak terawat dapat menyebabkan masalah dan bahaya saat motor sedang melaju di jalan,” ujar Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Service DAM.
Roller Weight
Selain itu komponen CVT yang harus diperhatikan atau dirawat adalah roller weight. Kondisi roller yang rusak atau hancur harus segera diganti dengan yang baru. “Rusaknya roller bisa disebabkan kerja roller mengalami keausan seiring pemakaian,” kata Ade. Kerusakan satu roller harus diganti dengan satu set roller. Gejala yang bisa terjadi jika roller rusak adalah terdengar bunyi atau suara yang berisik di dalam bagian CVT bagian depan.
Kanvas Kopling
Ketebalan dari kanvas kopling wajib diperhatikan, karena jika sudah di bawah batas service maka akan sangat berbahaya jika digunakan. Hal tersebut akan merusak komponen CVT lainnya seperti mangkok kopling. “Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara menyeluruh, konsumen dapat melakukan pemeriksaan secara langsung oleh mekanik ahli di bengkel resmi Honda atau AHASS,” ujar Ade.
KOMENTAR (0)