Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

“Kalau kamu bisa menang, kamu boleh terus ikut balap. Tapi, jika kalah, cukup sekali ini saja!”

 

Kalimat bernada ancaman itu diucapkan dengan tegas oleh sang Ayah yang gundah melihat Davi Saputra berpamitan mengikuti ajang Boxer One Make Race 2010 di Sirkuit Sentul dengan menggunakan mobil pinjaman.

 

Kendati meminjam dari seorang teman, namun Davi mengaku, “Mobil itu saya bangun dengan uang simpanan pribadi. Semua perlengkapan balap dipinjemin, kecuali baju balap.”

 

Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

Kedua orang tuanya yang terkaget-kaget dan banyak tanya ini-itu, akhirnya ikut hadir di sirkuit sebelum race dimulai. Lalu meluncurlah ultimatum itu: “Kalau kamu bisa menang, kamu boleh terus ikut balap. Tapi, jika kalah, cukup sekali ini saja!”

 

Mendengar ucapan sang Ayah, Davi langsung merasa terpacu. Meski begitu, ia tetap saja nervous luar biasa. Pasalnya, inilah pertama kali dia mengikuti ajang balap resmi, dan pertama kali pula merasakan atmosfer Sentul.

 

Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

“Gugupnya bukan main! Ada saja yang saya rasakan. Yang perut muleslah, keringat dinginlah. Tapi, pas terngiang lagi ucapan Ayah, yang di pikiran saya hanya ada kata ‘Menang dan menang!’,” katanya.

 

Dan, lomba dimulai. Hasilnya?

 

“Alhamdulillah, saya menang!” Davi berseru. “Dan, sejak saat itu sampai sekarang, kedua orangtua sangat mendukung dan selalu mengikuti saya berlaga!”

 Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

Davi Saputra, kelahiran Jakarta 8 Oktober 1992, kini telah resmi sebagai pebalap touring di ajang Mercedes-Benz Car Championship dan European Touring Car Campionship (ETCC). Prestasinya pun cukup mengesankan: Sukses meraih juara nasional tiga kali berturut-turut, dari tahun 2012 s/d 2014 di Kelas Novice 2000 ETCC.

 

Uniknya, meski awalnya tak setuju sang Anak masuk dunia balap, namun perkenalan Davi dengan dunia otomotif justru datang dari ayah-budanya. Davi sendiri yang bercerita kepada otoblitz, Selasa (6/10) silam, bahwa sejak kecil dia sudah “dijejali” mobil oleh orangtuanya.

 

“Ayah demen banget sama mobil. Waktu kelas 5 SD, saya sudah diajak Ayah ke bengkel dan melihat beliau membangun mobil. Bahkan, waktu itu saya juga ditunjukin mobil-mobil klasik,” katanya.

 

Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

Pas duduk di bangku SMP kelas 3, dia malah sudah dikasih mobil. “Dari situ saya mulai mengutak-atik mobil sendiri. Dari yang standar sampai yang nggak berbentuk. Biasalah, namanya juga ABG,” katanya, tertawa.

 

Cerita berlanjut. “Begitu kelas 2 SMA, saya dihadiahi orang tua sebuah Mercedes-Benz W124 Seri 300E. Nah, mulailah saya merasakan naik Mercy itu kok lebih enak dan lebih nyaman, ya,” sambungnya.

 

Itulah awal-mula Davi menggemari Mercedes-Benz. Bahkan saat turun ke sirkuit pun, dia memakai Mercy.

 

Davi Saputra: Awalnya Tak Diizinkan Ortu Jadi Pebalap

 

Davi juga berkisah asal-usul kesukaannya pada dunia balap. “Selain menyenangkan, ajang balap itu bisa dijadikan tempat untuk mengasah skill kita,” alasannya. “Dan, yang lebih seru, sangat memacu adrenalin!”

 

Namun, kendala sempat muncul dari kedua orang tua, yang tak serta-merta mengizinkannya.  Alhasil, sekitar tahun 2006-2007, dia sering mengikuti balap tidak resmi secara diam-diam. Sampai akhirnya Davi masuk ajang Boxer One Make Race di Sirkuit Sentul tahun 2010 itu, dan terbukalah karir balapnya yang sekarang.

 

Mungkin belajar dari pengalaman hidupnya sendiri, Davi kemudian bertekad, “Kalau nanti saya menikah dan memiliki anak laki-laki, maka akan saya perkenalkan dunia balap kepadanya sejak dia kecil!” 

 

TAGS

KOMENTAR (0)