Gelaran Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) selalu menampilkan berbagai pertarungan seru di setiap kelas balap yang dipertandingkan. Seperti yang terjadi di kelas Old Skool Racing Championship (OSRC), ajang fun race yang mempertemukan mobil-mobil klasik era 1970-1980-an, yang tampak kian diminati dengan hadirnya peserta-peserta baru.
Meskipun hanya masuk dalam kategori fun race, namun ajang yang sempat booming di tahun 1990-an ini juga mampu menyedot animo penonton yang hadir di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, terbukti dengan banyaknya penonton yang menikmati keseruan di Old Skool Racing Championship (OSRC) 2017 seri ketiga, yang digelar Minggu (23/7) lalu.
Salah satu peserta baru di OSRC 2017, Joko Santoso mengatakan, ajang classic race ini tampak mulai berkembang dan ramai peserta lagi. Jika dibandingkan dengan yang dulu, Old Skool tahun ini hanya kalah dalam jumlah peserta saja, lantaran saat era classic race PPMKI dulu peserta bisa mencapai 38 peserta.
“Balap Old Skool ini kan tergolong baru, jadi masih butuh promosi dan marketing untuk menarik lebih banyak peserta. Tapi jika berbicara penyelenggaraan, ketepatan waktu, toleransi hingga kebersamaan sudah sangat bagus,” kata Joko saat ditemui Otoblitz.net di Sirkuit Sentul, Minggu (23/7).
Menggunakan Mini Club Man 1300GT 1974, Joko mengaku tampil di Old Skool ini hanya untuk menyalurkan hobi yang sempat lama ditinggalkannya. Dirinya juga mengungkap bahwa sebenarnya ia sudah lama ikut balap Old Skool, namun sejak tahun 2009 vakum karena saat itu mengalami gangguan kesehatan. Barulah di seri ketiga OSRC tahun 2017 ia mulai ikut lagi.
“Balap klasik ini kan hanya untuk fun saja, apalagi dengan mengendarai Mini Morris yang jika digunakan untuk balap sangat banyak kekurangannya, karena mobil ini terlalu kecil. Ditambah, ban yang saya gunakan merupakan ban untuk harian, karena saat ini tidak ada lagi perusahaan yang memproduksi ban Mini Morris khusus untuk balap. Tapi tidak masalah, disini kita kan tidak mencari prestasi, hanya menyalurkan hobi saja. Yang penting bisa ketemu teman-teman lama dan happy,” ujar Joko sumringah.
Sedikit memberi masukan kepada pihak penyelenggara, Joko mengusulkan, untuk regulasi balap OSRC ini kalau bisa diperingan, agar semakin ramai pesertanya seperti dulu, dan tak hanya diikuti oleh pebalap-pebalap lama. “Kita kan butuh regenerasi, karena disinilah tempatnya bagi pebalap pemula untuk belajar sebelum memasuki ajang balap yang lebih tingi. Namun jika regulasi Old Skool disamakan dengan lainnya, ya mungkin susah ya,” lanjut Joko.
“Mobil-mobil tua ini juga kecepatannya kan tidak sampai 200 km/jam. Jadi, tidak harus disamakan dengan mobil-mobil sport yang modern. Jika regulasi untuk balap mobil tua ini diperingan, saya yakin akan lebih banyak peserta-peserta baru yang turun di OSRC,” pungkas Joko. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)