Jem Marsh adalah co-founder dari Marcos Sport Car, produsen mobil-mobil sport sejak 1959. Awal pekan lalu, 2 Maret 2015, insinyur berbakat sekaligus pebalap handal itu wafat dalam usia 85 tahun.
Jeremy George Weston Marsh, atau popular dipanggil “Jem Marsh”, adalah insinyur berbakat sekaligus pebalap yang lahir di Clifton Bristol, Inggris, tahun 1930. Belakangan, dunia juga mengenalnya sebagai co-founder dari Marcos Sport Car, produsen mobil-mobil sport yang berdiri sejak 1959.
Tamat sekolah, Marsh menghabiskan sepuluh tahun di Royal Navy, sebelum memutuskan beralih profesi. Cinta pertamanya memang sepeda motor; sampai sebuah kecelakaan di Malta, tahun 1953, mengarahkannya masuk ke mobil sport – minat yang juga dipupuk oleh ayah tirinya, Anton de la Rue, setelah melihat adanya bakat balap dan engineering dalam diri Marsh.
Ia mulai menekuni konstruksi otomotif saat menemukan Austin Seven yang baru dibangun separo-jadi, dan kemudian memutuskan untuk menyelesaikannya dengan bantuan de la Rue. Namun, sesudahnya, Marsh kembali mengalami kecelakaan ketika mengemudikan mobil tersebut dalam perjalanan ke acara pernikahan seorang teman.
Toh, Mars tak kapok, dan nekat mengikuti 750 Motor Club Event – yang membuatnya didekati Hollywood Motor Maniacs dan European Motor Rodeo, rombongan stuntman ‘Rodeo Rod’ yang kemudian mengajaknya bergabung dengan mengendarai Ford bermesin V8.
Tahun 1957, Marsh ditawari posisi Managing Director di Speedex, Luton, dan bertugas menjual parts & bodies untuk para specials builder. Namun, minatnya di dunia balap tetap berkobar; bahkan ia berhasil memenangkan 750 motor Club Goodacre Trophy.
Saat itulah ia bertemu dengan Frank Costin. Dan, setelah melewati percakapan panjang serta beberapa gelas bir, keduanya sepakat untuk berkolaborasi membuat wooden car dengan label Marcos (diambil dari tiga huruf pertama nama keluarga mereka: “Mar” dan “Cos”), tahun 1959.
Kendati mobil ciptaan Marsh sering disebut sebagai “ugly bugger”, namun faktanya sangat kompetitif; dengan Bill Moss – mantan pembalap yang pernah meraih 10 kemenangan di ajang ERA sejak tahun 1960 – tercatat sebagai pembeli pertama.
Tiga tahun berselang, Marsh melihat DART Dizzy Addicott di ajang Racing Car Show, yang pada dasarnya merupakan minivan yang dipotong di bagian atap. Kendaraan tersebut menginspirasinya untuk membuat mobil serupa dengan menggunakan glassfibre monocoque, yang kemudian diberi nama Mini Marcos.
Meskipun tak pernah bersepakat dengan BMC dalam penyediaan suku cadang, namun mobil tersebut disebut-sebut lumayan memuaskan dan mampu terjual dengan baik, bahkan menjadi mobil Inggris satu-satunya yang bisa menyelesaikan balap di sirkuit La Sarthe, kendati dikendarai oleh pebalap Perancis.
Tahun 1968, Marsh membuat mid-engine prototype, sebuah Mantis XP yang futuristik dengan supensi F1 Cooper dan stressed plywood monocoque yang dijual ke pasar Amerika.
Setahun setelah mengikuti ajang balap di Spa, Mantis edisi penumpang diluncurkan di ajang Motor Show 1969, dan mendapat banyak pujian, sekaligus kritikan. Kendati pada awalnya proyek ini menguntungkan, namun tahun 1971, penjualan perusahaan terus mengalami penurunan.
Toh, Marsh bersikeras tak ingin meninggalkan Marcos. Tahun 1976, ia kembali membeli aset yang telah dimiliki Rob Walker Group, dan mulai meluncurkan produk berikutnya pada 1981.
Selanjutnya, tahun 1984, perusahaan meluncurkan Rover V8. Bekerjasama dengan Spyder, pada 1986, mereka juga merilis Marcos Mantula Spyder.
Karir Jem Marsh kian moncer dengan kembali memiliki hak untuk memproduksi Mini Marcos yang diluncurkan di Jepang dan dijual hingga tahun 1995 – sebelum akhirnya mengalami kebangkrutan pada 2000.
Mengalami banyak kegagalan, tak membuat Marsh menyerah begitu saja. Tahun 2002, dengan dukungan Canadian Tony Stelliga, ia kembali merambah dunia mobil sport; dan memproduksi mobil penumpang Marcasite TS250, TS500, dan TSO GTC di Warwickshire sampai tahun 2007.
Setelah malang-melintang lebih dari setengah abad, 2 Maret silam, Jem Marsh, pendiri Marcos Sport Car itu, wafat dalam usia 85 tahun. Sekali lagi, dunia otomotif kehilangan seorang automaker hebat dan berbakat….
KOMENTAR (0)