Strategi Sebastsian Vettel yang digencarkan tim Scuderia Ferrari sepanjang 52 lap ternyata tepat untuk memupuskan impian Lewis Hamilton untuk memenangkan lima kali berurutan menang balapan F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Rekor yang ingin dicatatkan Hamilton adalah setara dengan pembalap legendaris Ayrton Senna memenangkan F1 Monaco kurun waktu 1989 hingga 1993.
Tentunya kemenangan ini sekaligus memecahkan kebuntuan Ferrari yang terakhir menang tahun 2011. Kemudian Vettel memimpin klasemen sementara F1 2018 dengan perolehan total 171 poin. Sedangkan Hamilton berada di posisi dua klasemen dengan 163 poin.
“Setiap balapan adalah persaingan antar tim, tapi paling penting kemenangan kali ini, karena beberapa tahun belakang sangat sulit bagi kita untuk menang. Tahun ini kita mampu menunjukkan untuk selalu kuat di setiap lintasan, Paling penting adalah mobil kuat dan kencang,” jelas Vettel.
Sementara Hamiton yang kian jauh dari titel F1 2018 mengakui balapan di Silverstone yang merupakan sirkuit tanah kelahirannya terbilang sulit. “Saya telah kerahkan segalanya dan saya bangga bisa mempertahankan posisi dua. Semenjak awal start, tapi di lap terakhir tak bisa kencang seperti Ferrari dengan ban segar.”
Hamilton juga bersyukur mobil untuh meskit sempat terjadi insiden di tikungan tiga dan bisa lanjutkan balapan. “Sempat pasrah, tapi saya yakin bisa menang dan saya perlu mental kuat untuk bisa menyelesaikan balapan.”
Dirinya menambahkan, “Ketika pembalap lain masuk pit saat Safety Car muncul, itu merupakan kesempatan saya untuk bisa di posisi tiga. Ternyata itu adalah pilihan tepat – andai mengikuti mereka masuk ke pit kemungkinan saya bisa berada di belakang mereka dengan ban sama dan berusaha sekuat tenaga mengejar dan tentunya tak mungkin bisa di posisi dua.”
Insiden di tikungan tiga tersebut ternyata melibatkan Kimi Raikkonen (Scuderia Ferrari) dan membuat Raikkonen terkena penalty 10 detik. “Start saya tak terlalu bagus, saat di tikungan 3 saya ban bagian dalam terkunci, sehingga kehilangan cengkeraman dan tak bisa memperlambat kendaraan sesuai keinginan. Hal ini membuat saya menyentu ban belakang Lewis dan membuatnya tergeser.”
Adapun Vatteri Bottas (Mercedes-AMG Petronas) mengakui sangat kecewa akan hasil F1 Inggris, padahal dirinya sempat memimpin balapan tapi bergeser finis posisi keempat.
“Memimpin balapan kemudian posisi bergeser ke posiis empat di lap-lap terakhir sangat mengecewakan. Lainnya melakukan pit saat muncul Safety Car, tapi kita berani mengambil resiko dan mengejar Sebastian. Memang sempat berhasil, semuanya seperti sewajarnya serta kerahkan segalanay ketika re-start, saya harus ngebut seperti di kualifikasi, tapi sisa lima lap lagi, ban sudah tak bisa bertahan. Saya mencoba agar tetap memimpin, tapi tak ada yang bisa dilakukan dengan lainnya memakai ban lebih baru,’ keluh Bottas.
KOMENTAR (0)