Ajang European Touring Car Championship (ETCC) yang hadir dalam gelaran Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) telah berakhir dan akan kembali digelar pada tahun depan. Khusus di ETCC yang menyuguhkan tontonan balap kendaraan lansiran Eropa ini, persaingan pebalap di beberapa kelas pun terjadi sejak seri awal.
Wing Baroto, salah satu pebalap di Euro 3000 Pro mengatakan bahwa persaingan di kelas yang diikutinya sangatlah ketat. “Sangat ketat, dari awal hingga seri terakhir ini, jalannya balapan sangat seru. Apalagi kali ini digelar di sirkuit jalan raya BSD City yang pastinya memberikan tantangan tersendiri bagi setiap pebalap,” kata Wing saat ditemui otoblitz.net di BSD City, Tangerang, Minggu (2/12).
Ditambahkan oleh Wing bahwasannya persaingan di di ETCC ini sangat seru, apalagi jika kita melihat di kelas-kelas di bawah Pro. “Sangat seru dan susah buat menjadi juara umum, karena disetiap seri hasil yang diraih para pebelap selalu berbeda. Target awal sih pasti juara, namun kali ini belum bisa, mudah-mudahan tahun depan saya bisa menjadi juara umum,” tambah Wing sembari tertawa.
Saat disinggung kesulitan dan perbedaan sirkuit di BSD dan Sentul, pebalap yang tergabung dalam Fastron Jakarta Ban tersebut mengungkapkan bahwa balapan di BSD dan Sirkuit Sentul sangat berbeda, mulai dari treknya, cuaca hingga keamanan. “Jika kita melihat dari segi keamanan, di BSD ini sedikit kurang dan berbahaya, namun pihak penyelenggara telah mengantisipasinya sedemikian rupa, sehinggaa pebalap pun merasa nyaman untuk ‘ngegas’ disini. Dan yang utama adalah keinginan kita untuk bisa balapan diluar Sentul bisa terlaksana,” tambah Wing.
Mengenai trik saat memacu kendaraan di BSD ini, Wing mengaku tidak ada trik khusus. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengantisipasi dan melihat jarak lurus dari trek BSD sendiri. Karena disini penggunaan final gear sangat menentukan hasilnya.
“Tidak ada trik khusus, di BSD ini kita harus jeli melihat jarak trek lurus nya, karena final gear yang kita gunakan sangat menentukan hasil akhir. Kedua mungkin dari segi minyak rem, karena di BSD ini treknya sangat pendek dan cuaca juga berbeda dengan Sentul, jadi kita harus menggunakan minyak rem yang lebih tahan panas,” ungkapnya.
KOMENTAR (0)