Indonesia masuk ke dalam jajaran sepuluh besar negara pengekspor sepeda motor tertinggi di dunia, menjadi lumrah bila masyarakat di Indonesia juga menikmati ketersediaan dan harga kompetitif dari sepeda motor yang negara ini produksi. Akan tetapi sangat disayangkan, karena kecelakaan yang melibatkan para pengemudi sepeda motor justru merupakan jenis kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia.
Beberapa faktor yang berpotensi menjadi pemicu kecelakaan seperti kemampuan emosional pengendara, faktor lingkungan tidak terduga, dan kesiapan kendaraan perlu menjadi perhatian setiap pengendara motor. Suzuki memberikan himbauan beberapa hal untuk diperhatikan pengendara sepeda motor dari semua kalangan usia sebelum mulai berkendara.
Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS mengatakan, sepeda motor memang menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia karena lebih efektif untuk menyusuri jalanan perkotaan berkat bodinya yang ramping dan bertenaga.
“Sepeda motor sudah mengambil bagian penting dalam keseharian masyarakat. Salah satu alasan utamanya karena lebih praktis dan efisien untuk menghadapi kemacetan lalu lintas di jalanan perkotaan,” kata Hariadi.
Data Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Dirkamsel Korlantas Polri) menunjukkan bahwa jumlah korban kecelakaan sepeda motor per hari di Indonesia pada tahun 2023 justru lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena kelompok usia yang paling banyak menggunakan kendaraan roda dua berasal dari kalangan usia remaja dan dewasa muda, dimana motor paling banyak digunakan untuk mobilisasi ke tempat kerja, sekolah, dan kegiatan lainnya.
Hariadi memaparkan bahwa kecelakaan biasanya dipicu oleh tiga faktor utama yaitu: manusia, lingkungan, dan kendaraan. Faktor manusia seperti kemampuannya mengendarai sepeda motor, kelalaian dalam mengikuti tata tertib berkendara, melakukan pelanggaran berlalu lintas, serta tingkat emosional pengendara turut berkontribusi pada angka kecelakaan di Indonesia.
Meresponi kondisi ini, Suzuki menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu siap siaga dalam berkendara. Selain itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan pengendara untuk menjaga keselamatan diri sebelum berkendara:
1. Menggunakan Perlengkapan Keselamatan
Salah satu kebiasaan buruk pengguna sepeda motor adalah menyepelekan perlengkapan keselamatan berkendara. Padahal perlengkapan keselamatan ini menjadi yang utama untuk melindungi tubuh dari kondisi yang tidak diinginkan.
2. Mengenali dan Menaati Aturan Lalu Lintas
Pengetahuan akan setiap jenis rambu lalu lintas adalah hal dasar yang wajib diketahui setiap pengendara. Beberapa jenis rambu seperti rambu peringatan, rambu perintah, rambu larangan, rambu petunjuk, dan rambu tambahan ada sebagai sarana komunikasi di jalan raya sehingga setiap pengendara bisa berkendara dengan tertib dan aman.
3. Berkendara dengan Hati-hati dan Fokus
Pengendara dihimbau untuk mempersiapkan diri guna meningkatkan fokus berkendara. Pastikan bahwa sebelum berkendara, kondisi pengemudi tidak dalam keadaan mengantuk.
4. Gunakan Motor yang Tepat
Pengendara harus memahami kondisi jalan yang akan ditempuh untuk mengetahui kendaraan yang sesuai untuk digunakan. Untuk mendukung mobilisasi sehari-hari, masyarakat umumnya menjatuhkan pilihan pada motor skutik compact seperti Suzuki Nex II yang berbasis motor matic stylish berdesain modern dengan bobot yang ringan dan mudah dikendalikan, sehingga siap untuk menunjang kenyamanan aktivitas sehari-hari.
5. Memeriksa Kendaraan Secara Berkala
Memperhatikan kondisi kendaraan agar tetap prima untuk pemakaian sehari-hari merupakan kewajiban setiap pemilik kendaraan. Untuk menjaga kualitas kendaraan tetap terjaga, Suzuki menganjurkan para pemilik kendaraan untuk melakukan service di bengkel resmi. Guna mendukung kebutuhan service konsumen, Suzuki menyediakan layanan service sepeda motor yang bisa diakses melalui website www.suzuki.co.id, layanan call center Halo Suzuki, atau aplikasi MySuzuki.
KOMENTAR (0)