Saat ini, perkembangan kendaraan listrik di Indonesia begitu pesatnya. Pabrikan-pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan berbagai varian mobil maupun motor listrik ataupun hybrid.
Banyaknya produk kendaraan listrik tersebut dikarenakan kondisi udara di Indonesia sudah tidak baik-baik saja. Menurut Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), polusi udara Indonesia saat ini sudah sangat buruk, terutama Jakarta.
Namun, sejatinya untuk mengatasi polusi udara ini bukanlah dengan menghadirkan kendaraan listrik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama saat berkunjung di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Dirinya mengatakan, kendaraan listrik bukan solusi tepat mengatasi masalah polusi udara dan keterbatasan energi. Karena yang lebih menjanjikan untuk mengatasi masalah polusi udara adalah kendaraan dengan bahan bakar hidrogen.
Memang akhir-akhir ini banyak isu beredar bahwa sebenarnya kendaraan listrik juga lebih berbahaya dibandingkan kendaraan konvensional. Bahkan baterai mobil listrik ditempatkan pada urutan ke-9 dalam daftar benda berbahaya.A
Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada acara diskusi diskusi tentang Hak-hak Konsumen & Keselamatan Kendaraan, Rabu, 15 Agustus 2023.
Dirinya mengatakan, baterai mobil listrik menunjukkan peringkat yang mengejutkan dalam daftar risiko. Tapi memang, baterai EV kalau sudah meledak atau terbakar, kita belum punya teknologi untuk memadamkannya dengan segera.
Dalam perkembangannya, regulasi tambahan mungkin akan diperlukan untuk memastikan keselamatan kendaraan listrik. Karena pengujiannya berbeda dengan kendaraan berbahan bakar konvensional.
Ludiatmo, COO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, APM dari brand BYD, divisi perakitan bus listrik mengungkapkan bahwa saat ini tindakan preventif telah di implementasikan dalam pengujian pada baterai kendaraan listrik, baik dari segi elektrikal maupun mekanikal.
“Uji elektrikal mencakup pengujian terhadap reaksi baterai terhadap perendaman dan aspek lainnya juga telah dilakukan. Namun, mengingat akan bahaya baterai mobil listrik, kita tetap butuh regulasi tambahan agar lebih aman,” ungkap Ludiatmono.
Pada intinya adalah, meskipun mobil listrik ini menawarkan manfaat yang signifikan, kita tetap perlu memberikan perhatian ekstra terhadap keselamatan.
KOMENTAR (0)