Berkaitan adanya rencana reduksi lebih dari 8.000 pekerja manufaktur mobil bermesin konvensional di divisi Ford Blue, pihak Ford mengamini hal tersebut. Penghematan dana $50 milyar yang dihasilkan dari reduksi ribuan tenaga kerja tersebut akan digunakan Ford untuk memperkuat target produksi 600.000 unit mobil listrik pertahun yang akan dicapai pada akhir tahun depan. Dana sebesar puluhan milyar dolar tersebut sebagian digunakan untuk mengamankan pasokan baterai.
Pasokan baterai nikel-cobalt-mangan dan baterai lithium iron phosphate dengan total daya sebesar 60 gigawatt-jam telah diamankan oleh Ford dari sejumlah pemasok. Pasokan baterai lithium iron phosphate disuplai oleh kontraktor baru yakni Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL) yang nantinya akan digunakan pada Mustang Mach-E di pasar AS pada tahun 2023 dan pick-up F-150 Lightning pada tahun 2024. Ford menyatakan bahwa biaya produksi baterai lithium iron phosphate lebih hemat 10 hingga 15 persen bila dibandingkan dengan baterai nikel-cobalt-mangan.
Kendati demikian, Ford tetap menjalin kerjasama dengan LG Energy Solutions untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai nikel-cobalt-mangan dari pabrik mereka di Polandia guna mentenagai Mustang Mach-E dan van E-Transit untuk pasar Eropa. Sedangkan pabrikan SK On akan memasok baterai sejenis untuk pick-up F-150 Lightning dan van E-Transit pada akhir tahun 2023.
Dari 600.000 unit mobil listrik yang ditargetkan bakal diproduksi pada akhir tahun 2023, 270.000 unit di antaranya adalah Mustang Mach-E untuk pasar AS, Eropa dan China. Ford juga akan memproduksi 150.000 unit pick-up F-150 Lightning (pasar AS) dan 150.000 unit van E-Transit (pasar AS dan Eropa). Sedangkan 30.000 unit lainnya adalah SUV elektrik yang akan dipasarkan di Eropa tahun depan.
KOMENTAR (0)