Suryanation Motorland Battle 2018 Seri Kelima yang diselenggarakan di Kota Denpasar pada Sabtu 25 Agustus 2018 telah selesai dan sukses menghadirkan karya-karya terbaik builder Bali dan sekitarnya. Dalam event kali ini, muncul sebagai Best of The Best Suryanation Motorland Battle Denpasar adalah motor bergaya Cooper berbasis Suzuki Thunder 250 karya Hendra Prasetya dari Suhenk Garage, Bali dan akan tampil di ajang Grand Battle Suarabaya bersama enam pemenang lainnya.
Rizky Dwianto, Suryanation Motorland Committee mengaku sangat puas dengan Suryanation Motorland Battle di Bali, karena selain karya-karya yang berbeda, ajang ini juga mampu menarik minat pengunjung untuk hadir hingga acara selesai. “Luar biasa dan saya merasa puas dengan apa yang dihadirkan oleh para peserta di Denpasar ini. Apalagi karya-karya builder Bali dan sekitarnya juga menunjukkan peningkatan dari segi kualitas,” kata Risky.
Pemenang dan motor The Greatest Bike Suryanation Motorland 2018 yang akan dipilih di Surabaya nantinya berhak mengikuti ajang Custombike-Show, Bad Salzuflen, Jerman. Rizky mengungkapkan bahwa siapapun nanti pemenang he Greatest Bike Suryanation Motorland 2018 bisa mendapatkan pengetahuan dari builder-builder internasional agar dapat membantu dalam membuat karya berikutnya,” ungkap Rizky.
Sementara Hendra, Best of The Best Suryanation Motorland Battle Denpasar mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa menjadi yang terbaik di Denpasar ini. “Senang dan tidak percaya bisa menjadi yang terbaik. Untuk persiapan Grand Battle di Surabaya nanti saya akan memperbaiki beberapa bagian, namun tetap mempertahankan ke originalitasan gaya Cooper 70an pada motor ini,” ungkapnya.
Selain membawa pemenang dan motor The Greatest Bike Suryanation Motorland 2018, Suryanation Motorland juga akan membawa Iconic Bike yang saat ini sedang dibuat bersama oleh Lufti Ardika dan Andhika Pratama dan juga Iconic Bike Suryanation Motorlannd 2017 buatan M Yusuf Adib yang berkolaborasi dengan Kaichiroh Kurosu dari Cherrys Company Jepang dan Lulut Wahyudi salah satu juri nasional.
KOMENTAR (0)