Setelah tahun 2019 sempat vakum karena adanya pandemi Covid-19 dan hanya menggelar satu seri ditahun 2020, Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) kembali digelar pada tahun 2021 ini. Secara resmi dibuka oleh Bambang Soesatyo, yang merupakan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), ajang balap turing terbesar di Indonesia ini menurut rencana akan digelar sebanyak tujuh seri.
ISSOM 2021 seri perdana ini menyajikan banyak jenis kejuaraan antara lain Mercedes One Make Race Championship, BMWCCI One Make Race, Honda Jazz Brio Speed Challenge, Euro Touring Car Championship, Indonesia Touring Car Race Max & 1500, Indonesia Touring Car Race 1200, Super Touring Car Championship 1, Super Touring Car Championship 2, dan Indonesia Retro Race.
Dengan kembali diselenggarakannya ISSOM kali ini membuat gairah para pebalap yang sempat vakum beberapa lama tidak ngegas menjadi bergairah. Salah satunya adalah Arie Aumos yang kembali mengikuti tiga kelas berbeda sekaligus, diantaranya adalah Mercedes One Make Race Championship (MOMRC), Euro Touring Car Championship (ETCC) Novice 3000 dan Super Touring Car Championship 2 (STCC).
Menggunakan Mercedes-Benz W123 dan Mercedes-Benz W210, pebalap yang didukung oleh NECI Motorsport ini mampu naik podium di kelas MOMRC dan STCC. Meskipun mampu naik dua podium, namun hal tersebut tetap membuat Arie Aumos merasa sedikit kecewa karena tidak mampu menjadi juara di ETCC.
Saat ditemui Otoblitz.net, pria yang juga pemilik Aumos Car Repair & Detailing tersebut mengatakan, pertama-tama dengan kembali digelarnya ISSOM ini, saya merasa sangat senang. Karena di tahun 2020 lalu hanya bisa balap satu seri saja. “Yang pasti sangat senang bisa balap lagi, apalagi sejak tahun lalu, persiapan mobil sudah sangat matang,” kata Arie.
Saat disinggung mengenai hasil balap di ISSOM seri pertama ini, dirinya mengungkapkan bahwa balap kali ini sedikit kecewa, karena tidak bisa naik podium di ETCC, karena kesalahan sendiri yang tidak terlalu memperhatikan bahwa di ETCC Novice ini ada ‘bracket time’.
“Jadi tahun sebelumnya saya menjadi juara umum di ETCC Novice 3000 dan tahun ini saya kembali ikut dikelas tersebut dengan syarat beban mobil harus ditambah 50kg dan waktu dalam satu lap tidak boleh kecil dari 1 menit 55 detik. Nah, hal tersebut lah yang tidak saya perhatikan, sehingga seri perdana ini saya tidak dapat poin di ETCC,” tambah Arie.
Meski sedikit kecewa, namun Arie Aumos tetap merasa sedikit terhibur, karena mampu naik podium di MOMRC dan STCC. “Sedikit kesal, namun tetap senang karena masih bisa naik podium ketiga di MOMRC dan podium pertama di STCC. Semoga seri kedua mendatang, saya bisa naik podium di tiga kelas yang saya ikuti,” pungkas Arie.
KOMENTAR (0)