Sebagai kendaraan listrik dengan jarak tempuh terjauh di kelasnya, AION V dilengkapi dengan baterai berkapasitas 75,3 kWh yang memungkinkannya menempuh jarak lebih dari 600 km untuk varian Luxury dan dibekali motor listrik bertenaga 150 kW.
Dari segi kenyamanan, AION V Luxury menawarkan berbagai fitur premium seperti kulkas, sofa mode, kursi pijat dengan ventilasi, panoramic roof, dan sistem audio premium dengan sembilan speaker. Sedangkan untuk AION V Exclusive memiliki desain yang lebih simpel dan fungsional tanpa kulkas, kursi pijat, dan ventilasi.
Nah, beberapa waktu lalu, saya beserta keluarga sempat merasakan langsung sensasi berkendara AION V ini untuk mudik ke Kota Semarang. Dan memang kendaraan yang sempat mendapatkan penghargaan ‘Best Long Range’ pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 ini memang sangat mumpuni saat dikendarai ke luar kota.
Selain memiliki jarak tempuh terjauh dikelasnya, kenyamanan AION V ini juga sangat terasa berkat suspensi McPherson Independent untuk bagian depan dan Torsion Beam Non-Independent Suspension untuk bagian belakang yang diterapkan.
Tidak hanya ke Semarang saja, karena saya juga sempat berkendara bersama AION V ini ke Kota Salatiga dan mengunjungi beberapa tempat wisata. Salah satunya perkebunan kopi yang ada di Kampung Banaran, Kabupaten Semarang.
Disini saya semakin yakin bahwa AION V ini memang layak dikendarai melewati berbagai medan jalanan. Karena selama berkeliling Kampung Banaran, saya harus melewati jalanan aspal yang nanjak dan turunan serta jalan bebatuan. Namun, kembali saya tegaskan bahwa AION V ini memang sangat nyaman.
Sepulang dari Semarang, saya juga masih sempat mengendarai AION V ini ke beberapa wilayah di Jabodetabek hingga PIK 2. Satu yang membuat saya tertegun adalah konsumsi baterainya yang sangat irit.
Bisa dibilang, dalam waktu 24 hari saya menggunakan AION V ini hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 876.691. Bisa dibilang dengan perjalanan ratusan kilometer yang saya tempuh, mobil listrik tetap sangat irit dibanding dengan mobil konvensional pada umumnya.
KOMENTAR (0)