Saat ini ada dua parameter utama yang menjadi acuan memilih mobil listrik murni (BEV); jarak tempuh dan kecepatan pengisian baterai. Tidak heran kalau pabrikan mobil listrik saling berlomba menciptakan baterai yang bisa di-charge dengan cepat dan memberikan jarak tempuh yang optimal. Lucid misalnya, mengklaim sedan Air buatannya hanya butuh waktu pengisian baterai selama 20 menit untuk melaju sejauh 480 km. Sedangkan Toyota sedang menyiapkan prototipe mobil listrik dengan solid state battery yang bisa diisi penuh dalam waktu 10 menit. Lalu, bagaimana jika ada yang mengklaim baterai EV hanya perlu 5 menit untuk terisi penuh?
Sebuah perusahaan asal Israel, StoreDot, saat ini sedang mengembangkan baterai Li-ion jenis XFC (extreme fast charging) dengan kemampuan pengisian penuh dalam waktu 5 menit. Teknologi kuncinya terletak pada penggunaan bahan “metalloid nanoparticle” sebagai pengganti grafit dalam baterai Li-ion yang memungkinkan pengisian yang lebih cepat. Nantinya, StoreDot akan merilis baterai XFC generasi terbaru pada tahun ini dengan bahan silikon untuk BEV.
Dalam sebuah acara demo, baterai generasi pertama buatan StoreDot (baterai sepeda motor) hanya perlu waktu 5 menit untuk pengisian dari 15% menjadi 100%. Dengan pengisian secepat itu, kendalanya kini bergeser pada infrastruktur stasiun pengisian yang harus ditingkatkan agar sejajar dengan kemampuan baterai StoreDot. Tidak heran kalau Tesla buru-buru mendirikan pusat R&D di Israel demi mendapatkan baterai StoreDot agar mampu beberapa langkah di depan para pesaing seperti Lucid dan Porsche.
KOMENTAR (0)