Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Terinspirasi dari GT40, Imhoff memasang selongsong knalpot ke luar dari buritan, hingga posisinya  sama rendah dengan bagian manifold. Ironisnya, fitur semacam ini belakangan justru muncul pada desain hampir semua Lamborghini keluaran teranyar!

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Meskipun terasa hangat, namun lokasi basement masih menyisakan kendala tersendiri. Basement  tersebut, ternyata, secara rutin tergenang oleh luapan air yang berasal dari danau di sekitar rumah.

Imhoff memang sudah menempatkan mobil dengan dudukan yang cukup tinggi. Tapi, genangan air tetap saja membuat proyek harus tertunda berulangkali.           

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Tetangga kiri-kanan Imhoff pun mulai menebak-nebak apa yang sesungguhnya terjadi di bawah sana. “Bertahun-tahun kemudian mereka bilang, bahwa sesungguhnya mereka tahu kalau saya sering mengelas, karena hal ini mengganggu pancaran penerimaan sinyal televisi mereka,” katanya, tersenyum.

“Tapi, mereka tidak pernah protes,” lanjutnya. “Seorang tetangga bernama Jeff bahkan sedang membuat pesawat di garasinya; sehingga mereka mahfum tentang proses pengerjaan suatu proyek. Jeff jugalah  yang mengajarkan saya teknik mengecat. Ini adalah mobil kedua yang saya cat sendiri.”           

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Setelah bodinya rampung, Imhoff menyisihkan sebagian ruang di bengkel sebagai tempat pengecatan. Tak lupa pula ia melengkapi dengan kipas blower untuk menyemburkan hawa cat ke luar ruangan. Hal ini sempat membuat lingkungan sekitar rumah jadi bau cat. Namun, sekali lagi, ia tidak pernah mendengar keluhan.

Imhoff memilih warna metalik dari cat lansiran House of Kolor, dengan lapisan pernis di permukaannya. Hasilnya adalah bodi cat berkelas, dan tampak kinclong.           

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Pemilihan warna tersebut bukanlah satu-satunya unsur nyeleneh yang menyimpang dari spek orisinal Countach. Tapi, Imhoff dengan bebas memaksakan idenya masuk ke dalam desain, dan meninggalkan ruang untuk berkreasi. Dia pun mengakui bahwa beberapa pilihan detail cenderung kontroversial; seperti interior yang telanjang dan terkesan siap balap ketimbang melapisinya dengan bahan kulit mewah sebagaimana tampak pada versi aslinya.

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Pada bagian belakang, Anda malah akan menemukan selera Imhoff terhadap muscle car Amerika. Bayangkan saja, warga Cleveland ini mengganti peran karburator sidedraught Countach dengan melesakkan karburator Weber, yang ujung trompetnya dengan nyeleneh menyembul menembus cover mesin yang transparan. Langkah ini membuat penampilannya menyerupai Ford GT40, mobil idaman Imhoff lainnya.           

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

Masih terinspirasi dari GT40, selongsong knalpotnya ke luar dari buritan, dan dipasang  sama rendah dengan bagian manifold. Ironisnya, fitur ini belakangan justru muncul pada desain hampir semua Lamborghini keluaran teranyar!

“Saya adalah cowok sejati Ford. Cinta mati saya adalah GT40,” katanya. “Saya bisa saja membangun salah satunya. Tapi, untuk saat ini, saya berpikir bahwa Countach punya bodi yang lebih ciamik. Jadi, mobil saya adalah kombinasi GT40 dengan bodi Lamborghini di atasnya.”         

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)    

Nyeleneh tidak selalu buruk. Buktinya, aspek elektrikal mobil ini bisa dibilang lebih baik ketimbang Countach orisinal yang terkenal dengan faktor kelistrikannya yang ruwet. Padahal, dalam proses ‘mengurut kabel’, Imhoff cuma dibantu oleh ayahnya.

Satu lagi. Imhoff melesakkan radiator lebih mumpuni, yang terbukti lebih sanggup meredam temperatur panas mesin yang menjadi penyakit Countach orisinal. (Finish di Etape 4)

Ide “Nyeleneh” Imhoff, Bikin Tampilan Countach Serupa GT40 (Etape 3)

TAGS

KOMENTAR (0)