PT Garuda Mataram Motor selaku Agen Pemegang Merek (APM) Audi di Indonesia memprediksikan bahwa pada tahun 2019 mendatang peminat mobil sedan akan mengalami penurunan hingga 20%. Dilansir dari laman Gaikindo.or.id, Herry Noverino, Head of Marketing & PR Deptement Garuda Mataram Motor mengaungkapkan, pasar sedan selalu kalah, karena banyak konsumen beralih ke model sport utility vehicle (SUV) dan multi purpose vehicle (MPV).
“Konsumen merasa SUV dan MPV lebih cocok untuk kondisi jalan di Indonesia. MPV yang popular dengan sebutan mobil keluarga masih menjadi pilihan pertama konsumen Indonesia, sebab, mobil jenis ini mampu membawa penumpang lebih banyak, hingga tujuh orang sekaligus,” kata Herry.
Jika MPV bisa memuat penumpang lebih banyak, beda lagi dengan SUV yang memiliki desain dan kenyamanan tersendiri. Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan kendaraan tipe ini dalam menggaer konsumen. “Mobil perpaduan sedan dan jip itu memiliki pasar unik di industri otomotif Indonesia, tidak tergantung pada harga, namun tetap menjadi buruan. Dengan erbagai kelebihan yang SUV dan MPV tawarkan itulah akhirnya membuat pasar sedan semakin mengecil,” ungkap Herry.
Nah, untuk kembali menggairahkan pasar sedan, Kementerian Perindustrian mengusulkan harmonisasi skema pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk sedan dan kendaraan listrik, yaitu penurunan sampai penghapusan tarif pajak itu sendiri.
Sementara Johannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai bahwa penurunan pasar sedan saat ini karena harganya yang cenderung tidak kompetitif karena pajaknya yang tinggi. “Kami harapkan, bila aturan Kementerian Perindustrian tersebut benar-benar terbit, pasar sedan akan kembali berkembang di Indonesia dan bisa diekspor,” katanya.
KOMENTAR (0)