Berkat perkembangan teknologi, mobil dengan transmisi otomatis alias matik kerap menjadi pilihan. Populasi mobil matik semakin besar lantaran kemudahan berkendara khususnya di daerah perkotaan yang padat. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan bagi pengguna mobil matik pemula. Baik mereka yang baru beralih dari mobil manual atau sama sekali baru selesai belajar mengemudi.
Konsumen pemula wajib memperhatikan perawatan dan cara kerja yang berbeda dari transmisi manual. Berbeda dengan transmisi manual, transmisi matik itu bergantung pada oli untuk bekerja. Proses kerja transmisi otomatis dimulai dari torque conventer yang berfungsi sebagai kopling mekanikal. Bagian ini bekerja dengan mekanisme pompa dan turbin di mana tekanan oli yang dihasilkan dari pompa dipakai untuk meningkatkan torsi saat putaran mesin meningkat.
Selain itu, pemilik pemula kendaraan mobil bertransmisi matik harus memahami fungsi masing-masing simbol pada tuas transmisi. Simbol P,R,N,D dan L memiliki perbedaan dan dapat dimanfaatkan untuk memudahkan berkendara di berbagai jenis jalan. Pemilik mobil memahami dan tahu apa fungsi tranmsisi tersebut, misal kalau jalan, kapan harus pakai D, kapan gigi rendah (L/2). Ini agar umur transmisi lebih panjang.
Setelah itu dilanjutkan untuk mengenal fungsi tuas pedalnya. Berbeda dengan mobil transmisi manual, pedal pada mobil matik hanya ada dua, yakni gas dan rem tanpa ada pedal kopling. Dengan begitu, pengemudi harus membiasakan diri mengoprasikan kedua pedal tersebut hanya dengan satu kaki, yakni kanan. Sementara kaki kiri bebas tugas dan dilarang menginjak rem.
Langkah-langkah diatas tadi memang terlihat sederhana, namun penting dilakukan. Untuk menguasainya juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena kita tahu semakin ke sini teknologi transmisi otomatis juga berkembang, ada yang konvensional ada yang CVT dan lain sebagainya yang memiliki proses kerja berbeda-beda.
KOMENTAR (0)