Chip semikonduktor merupakan sebuah sirkuit listrik dengan banyak komponen, seperti transistor dan kabel yang menghubungkan antara komponen di dalamnya. Barang ini pun banyak terdapat diberbagai produk, mulai handphone hingga mobil. Meskipun ukurannya kecil, chip semikonduktor mengandung miliaran transistor yang membentuk dasar sirkuit.
Bahkan, chip semikonduktor pada mobil keluaran terbaru dapat meningkatkan fungsi pada sistem keselamatan dan sistem bantuan pengemudi semi-otonom, seperti deteksi titik buta, kamera cadangan, sensor penghindaran tabrakan, kontrol jelajah adaptif, bantuan perubahan jalur, sensor airbag, hingga sistem pengereman darurat.
Nah, sudah beberapa tahun belakangan, dunia diguncang dengan kenyataan bahwa chip semikonduktor ini semakin langka. Hal tersebut sangat mempengaruhi pabrikan mobil didunia dan juga Indonesia. Diantara mereka adalah PT Honda Prospect Motor (HPM).
Hal tersebut diungkapkan oleh Yulian Karfili, Public Relations and Digital Manager HPM saat acara diskusi otomotif yang digelar secara virtual oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot). Dirinya mengatakan, dengan adanya krisis chip semikunduktor ini membuat ketersedian produk tidak sebanding dengan permintaan yang memang mulai tinggi sejak tahun 2021 lalu.
“Salah satu model yang terkena dampak dari kelangkaan chip semikonduktor ini adalah All-New Honda BR-V. Bahkan, konsumen yang ingin memiliki All-New Honda BR-V with Honda Sensing harus rela menunggu hingga tiga bulan. Padahal sebelumnya kami sangat yakin bahwa produk ini bisa menjadi backbone penjualan Honda,” kata pria yang akrab disapa Arfi tersebut.
Namun, saran Arfi bagi konsumen yang menginginkan All-New Honda BR-V Prestige dengan lebih cepat agar memesan yang non Sensing, karena fitur dan tampilan hanya sedikit sekali bedanya dengan All-New BR-V with Honda Sensing.
Untuk menyiasati kelangkaan chip semikonduktor ini, pihak HPM pun memiliki strategi khusus, yaitu fokus memproduksi model-model yang tinggi peminatnya, seperti Honda Brio. “Saat ini, hal yang kami lakukan adalah melakukan prioritas produksi untuk model-model yang memang permintaannya sudah tinggi. Bahkan dua pabrik kami di Karawang, Jawa Barat di optimalkan untuk memproduksi Honda Brio,” ungkap Arfi.
KOMENTAR (0)