Ajang European Turing Car Championship (ETCC) Euro 2000 Seri ke-5 kembali meramaikan gelaran Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 24-25 Oktober lalu. Persaingan sengit antar pebalap terjadi di seluruh kelas yang dipertandingkan, mulai dari Class Promotion hingga Class Master.
Pada seri kelima ini, pertarungan di Class Pro, dengan mengendarai sebuah BMW E36 keluaran tahun 1996, Benny Santoso dari Sigma Speed menjadi yang terbaik dengan mengalahkan Andre Dumais (D’Spec-GT Radial-V’Kool) dan Amandio (ABM Motorsport).
Benny mengatakan bahwa pada seri kelima ini, ia sangat bersyukur bisa meraih podium pertama, karena di ajang ETCC kali ini dirinya merasakan persaingan antar pebalap yang makin ketat. “Skill para pebalap semakin jago. Jadi agar bisa bersaing dengan pebalap lainnya, mau tidak mau saya juga harus menyesuaikan, mulai dari mobil, hingga banyak latihan untuk mengasah skill,” kata Benny saat ditemui Otoblitzclassic di Sirkuit Sentul, Minggu (25/10).
“Sebenarnya sejak seri awal hingga keempat, mobil saya selalu mengalami trouble dan baru ketemu settingannya pada seri kelima ini, meskipun belum sempurna. Mungkin untuk seri terakhir saya akan setting kembali bagian kaki-kaki,” ungkap pria yang saat ini bercokol di posisi ke-3 dari keseluruhan ajang ETCC Euro 2000 Class Pro ini.
Meski telah malang melintang di dunia balap selama bertahun-tahun, pria yang juga turun di kelas Euro 3000 dengan menunggangi BMW E46 M3 keluaran 2005 ini mengaku bahwa di ajang ETCC tahun ini dirinya masih harus banyak belajar.
“Jika di ajang balap lain kita kan menggunakan front-wheel drive, namun di ETCC ini kita menggunakan mobil dengan teknologi rear-wheel drive. Tapi dengan latihan rutin dan terus bekerja keras, tahun depan saya yakin bisa menjadi juara nasional,” pungkasnya. **MS
KOMENTAR (0)