Bicara soal otomotif, Jerman bukan saja menjadi salah satu kiblat dunia melalui produk-produknya yang terkenal dengan kualitas teknis hebat dan inovasi teknologi terdepan. Di luar produk (otomotif) terbaru, Jerman juga memiliki industri pendukung otomotif yang selalu ditampilkan ke dunia melalui pameran otomotif Essen Motor Show.
Secara umum, Essen Motor Show adalah pameran tahunan yang berlangsung di kota Essen, Jerman, yang menghadirkan beragam modifikasi dan produk aftermarket otomotif dari seluruh dunia, sehingga menjadi salah satu acuan bagi komunitas modifikasi di Eropa.
Besarnya skala pameran Essen Motor Show membuat gelaran di negeri yang pernah terbagi dua menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur pada kurun 1945-1990 ini bisa disetarakan tingkatannya dengan kegiatan Tokyo Auto Salon maupun SEMA Las Vegas. Jika dibandingkan dengan Frankfurt Auto Show (IAA), lingkup kegiatan Essen Motor Show memang lebih kecil, karena lebih terfokus pada konsumen penggemar auto tuning dan racing interest.
Tahun ini, Essen Motor Show yang berlangsung pada 2-10 Desember 2017 (preview day pada 1 Desember) memperingati gelaran yang ke-50 – dengan gelaran pertama berlangsung Nopember 1968, dengan tema “International Sports and Racing Car Exhibition Essen” yang diikuti sekitar 60 mobil.
Tercatat lebih kurang 160 peserta yang membawa beragam mobil dengan kategori sport, modifikasi, kompetisi, dan klasik membanjiri Essen Motor Show 2017.
Bagi para fansboy, tersedia mobil jaman “now” versi modifikasi dari Audi RS6, BMW M4, Seat Ateca, dan VW Arteon. Lalu ada jagoan klasik seperti Datsun 280Z, Porsche 911, VW T1, dan VW Beetle, serta rangkaian mobil sport eksklusif (Audi R8, BMW i8, Ferrari 458 Speciale, Maserati GranTurismo dan Mercedes-AMG GT S).
Penggemar mobil langka silakan menikmati koleksi Audi 100 Coupé S, Barkas B 1000, BMW Z1, Ferrari 308 GTB, Lada 21013, dan Type-181 VW Kübelwagen. Sedangkan Chevrolet Corvette, Dodge Viper SRT?10, dan Ford Mustang GT siap meramaikan stand American Muscle Car.
Seperti gelaran Essen Motor Show terdahulu, panitia selalu menyiapkan sejumlah bintang Essen Motor Show 2017. Dan, inilah sosok mereka:
Rinspeed mempersembahkan kreasi terbarunya berupa mobil swakemudi dengan nama Oasis yang disiapkan sebagai “mobile comfort zone” untuk menghadapi kepadatan lalu-lintas kota. Menurut sang pendiri, Frank Rinderknecht, Oasis menjadi konsep alternatif untuk SUV yang dinilai terlalu berat dan boros tempat.
Oasis yang terbuat dari baja dan komposit digerakkan oleh sepasang motor listrik @ 40 kW buatan ZF, dan mampu menempuh jarak sejauh 100 km. Hebatnya, Oasis dapat berputar pada sumbunya secara on the spot. O ya, ada taman kecil di belakang windscreen.
Skoda menampilkan mobil listrik VISION E sejalan dengan trend mobil listrik yang selalu menjadi tema utama pada setiap gelaran otomotif tingkat dunia. VISION E menjadi SUV listrik pertama yang diproduksi oleh Skoda, dan disiapkan untuk memenuhi standar swakemudi SAE Level 3.
Skoda mengklaim VISION E dapat bergerak sendiri dalam kepadatan lalu lintas kota atau di jalan tol, tetap melaju pada lajurnya, menghindari hambatan dan menyalip secara independen serta mencari sendiri lahan parkir.
Brabus memamerkan Brabus Ultimate E Concept, berupa konsep mobil sport perkotaan dalam bentuk smart fortwo coupe bertenaga listrik. Baterai Li-ion di bawah lantai memasok setrum untuk motor listrik yang terpasang secara melintang (transversal) di belakang kendaraan.
Berbekal baterai berkapasitas 22 kWh, Brabus mengklaim Brabus Ultimate E Concept dapat melaju sejauh 160 km (sesuai standar NEDC).
CTR 2017. Untuk penggemar mobil sport, Essen Motor Show 2017 mempersembahkan CTR 2017 dengan bodi monocoque serat karbon hasil desain dan produksi Ruf. Menilik sejarahnya, Ruf membuat CTR berdasarkan legenda “Yellow Bird”, coupe pertama mereka dengan turbo ganda yang tampil mengejutkan dunia sekitar 30 tahun lalu. Hebatnya, desain CTR 2017 mengikuti “pakem” warisan Yellow Bird: Efisiensi aerodinamika berdasarkan hasil uji terowongan angin.
Brabham BT23. Bagi para fansboy motorsport, Essen Motor Show 2017 menghadirkan mobil balap yang dipacu Jochen Rindt pada GP era 1960-an. Tahun 1967, Jochen Rindt memacu Brabham BT23 bermesin Coventry Climax dengan hasil gemilang (15 kali start, menang 9 kali, runner-up 4 kali, posisi 6 sekali, dan sekali tidak finish). Oya, pengunjung juga dapat menikmati mobil sport elektrik berupa Tesla Model S P100DL yang berasal dari seri Electric GT.
School Jet Bus buatan Gerd Habermann Racing hadir meramaikan event 50th Essen Motor Show dengan performa gila berupa mesin turbo jet Westinghouse J34 yang menghasilkan tenaga sebesar 000, hp atau setara daya dorong 10.000 kg.
Beruntung, Habermann hanya menampilkannya sebagai tontotan semata.
Mercedes-AMG. Salah satu jagoan tuan rumah, Mercedes-AMG, memanfaatkan momen Essen Motor Show ke-50 secara khusus untuk memperingati kemitraan keduanya yang telah berusia 50 tahun. Sebagai bentuk penghormatan tersebut, Mercedes-AMG menampilkan Mercedes 300 SEL 6.8 AMG keluaran 1971, dan Mercedes?AMG GT3.
Tecno. Mengikuti trend kekinian, Essen Motor Show 2017 juga memberikan panggung istimewa bagi teknologi digital. Terletak di booth Car Media World di Hall 12, sejumlah produsen teknologi digital menunjukkan kreasi terbaru; seperti smartphone apps untuk cockpit, perangkat navigasi khusus, paket upgrade plug-&-play untuk sistem audio OEM, termasuk juga paket sistem mobile Wi-Fi hotspot yang mampu bekerja optimal secara online dan offline.
Berdasarkan survei yang dilakukan penyelenggara, lebih dari setengah pengunjung memang tertarik dengan automobile tuning secara khusus. Selebihnya, para pengunjung hadir karena berminat dengan dunia motorsport. Maka, tak heran jika banyak yang ingin kembali berkunjung pada 51th Essen Motor Show 2018.
KOMENTAR (0)