Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Mungkinkah “iCar” mengubah dunia seperti iPod, iPad, bahkan iPhone?

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Meskipun orang dalam Apple belum mengakuinya, namun laporan Reuters (kembali) mengabarkan bahwa raksasa teknologi informasi tersebut (akhirnya) tertarik masuk ke bisnis otomotif.

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Mungkin Anda sudah tahu, bahkan pernah mendengar rumor itu sebelumnya—tapi, kali ini, Apple rupanya semakin serius. Lho, kenapa?

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Nah, itu pertanyaan bagus. Sejauh ini, diam-diam, Apple telah mengumpulkan banyak informasi melalui konsultasi bersama pembuat mobil, pemasok suku cadang, dan sumber-sumber lain yang akrab dengan industri otomotif.

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Apple, konon, juga sudah menghimpun berbagai pendapat tentang part berikut metode produksi yang khusus difokuskan pada kendaraan elektronik dan self-driving.

Sebuah sumber anonim di Apple bahkan menyebut-nyebut bahwa, bottom line, “Ini adalah software game, dan ini semua mengenai autonomous driving.”

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Jadi, jika diperhatikan betul, “Apple tampaknya tidak menginginkan bantuan dari pembuat mobil.” Sebaliknya, mereka lebih memilih merekrut (bahkan mencuri!) para veteran industri otomotif berpengalaman. September silam, misalnya, Apple sengaja menyewa mantan kepala riset dan pengembangan Mercedes-Benz. The Wall Street Journal pekan lalu juga melaporkan, bahwa Apple telah mendirikan sebuah laboratorium rahasia untuk mengembangkan mobil listrik sendiri.

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Proyek itu, kabarnya, diberi nama kode “Titan”, yang dipimpin seorang mantan engineer Ford dengan membawahi tim beranggotakan sekitar 1.000 orang. Terdengar agak gila, terutama untuk perusahaan teknologi software dan hardware?

Gebrakan Apple di Bisnis Otomotif

Mungkin-mungkin saja. Tapi, coba lihat Google; mereka sudah lebih dulu melakukannya dengan membesut autonomous driving sebagai proyek ambisi mobil masa depan. Dan, Apple sesungguhnya hanya mencoba menanggapi berbagai respon yang ada. Jadi, sah-sah saja, kan?

TAGS

KOMENTAR (0)