Rahasia keunggulan All New Suzuki Ertiga secara perlahan diungkapkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Hal tersebut dibahas saat 15th Anniversary Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di Bogor, pekan lalu, 13 Mei.
Diwakili oleh Totok Yulianto, 4W Service – Section Head SIS yang menjadi pembicara, membeberkan bahwa mesin yang diusung oleh All New Ertiga berkode K15B sudah mengusung standar emisi Euro4.
“Mesin yang dibawa pada All New Ertiga jauh berbeda dengan pendahulunya. Sebelumnya adalah K14B masih berstandar Euro2, sedangkan saat ini yang dipakai adalah K15B sudah sesuai dengan program pemerintah untuk penerapan Euro4 yang berlaku September 2018,” ujar Totok.
Adapun pemberlakukan standar Euro4 sudah tertera di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017, tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro4.
Di atas kertas, total kapasitas 4 silinder mencapai 1.462 cc berkat kombinasi bore x stroke = 74 x 85 mm. Meski kompresi 10,5:1 tenaga mencapai 104,7 ps pada 6.000 rpm dan torsinya 138 Nm pada 4.400 rpm.
“Meski kapasitas membesar dan tenaga dan torsinya nya juga lebih kuat, konsumsi bahan bakarnya justru bisa lebih irit dari pendahulunya. Sebelumnya 17,51 km/liter, saat ini All New Ertiga bisa 18,09 km/liter (hasil BT2MP dengan transmisi manual),” jelasnya.
Lebih jauh menjelaskan, kompresi mesin K15B All New Ertiga lebih rendah dari mesin pendahulunya diyakini untuk menyesuaikan kualitas bahan bakar di Indonesia. Adapun Pertamina pada Agustus tahun lalu sudah meluncurkan bahan bakar standar emisi Euro4 yakni Pertamax Turbo.
Selain itu All New Ertiga juga punya senjata baru berupa VGR (Variabel Gear Ratio) pada bagian kemudinya. Totok menjelaskan fitur ini membuat pengendara bisa lebih ringan bermanuver ketika di jalanan sempit.
“Generasi sebelumnya hanya memakai Rack & Steering, generasi terbaru Ertiga ini sudah ditambahkan Variable Gear Ratio (VGR) yang membuat kemudi lebih ringan saat over taking di kemacetan. Ada modifikasi pada rasio gear rack stering, pada ujungnya gear mengecil dan lebih rapat. Sehingga berdampak pada sudut putar kemudi lebih sedikit, tapi roda berbelok sangat jauh,” jelasnya.
KOMENTAR (0)