Iman Sumarah mengaku sudah sangat lama cinta-mati dengan segala jenis mobil retro, teristimewa yang bermerk Mitsubishi. ?Semua jenis mobil Mitsubishi pernah saya kendarai, kecuali Pajero. Belum mampu beli!? katanya sambil tertawa lebar.
Istilah “Retro” sesungguhnya mengacu pada budaya era 1970-1980-an yang dihadirkan kembali ke masa kini oleh sejumlah orang, dan belakangan menjadi sebuah aliran atau gaya. ?Budaya Retro? nyaris ada di berbagai bidang, termasuk otomotif.
Nah, bicara mengenai komunitas mobil retro di Indonesia, rasanya bakal kurang pas jika tak melibatkan nama Iman Sumarah. Pria kelahiran Jakarta, 5 september 1965, ini adalah Ketua Umum SL Never Die Indonesia, alias komunitas pecinta Mitsubishi Lancer SL.
Tak heran sih, karena Iman mengaku sudah sangat lama cinta-mati dengan segala jenis mobil retro, sejak tahun 1983, saat masih duduk di bangku SMA ? teristimewa yang bermerk Mitsubishi. ?Semua jenis mobil Mitsubishi pernah saya kendarai, kecuali Pajero. Belum mampu beli!? katanya sambil tertawa lebar.
Bukannya sparepart Mitsubishi itu mahal-mahal, yak? Iman menyahut enteng, ?Memang mahal, tapi kekuatannya tiga kali lipat dibandingkan pesaingnya!?
Ditemui dalam acara ?Kumpul Bareng SL Jakarta? di Terminal Wisata Grafika Cikole, Bandung, pekan lalu, pemilik Mitsubishi Lancer SL keluaran tahun 1982 dan 1984 ini dengan semangat bercerita tentang perkumpulan yang dikomandaninya.
?Komunitas ini dibentuk tahun 2008 oleh Wahyu Zulkarnaen, atau lebih sering dikenal sebagai ?Wahyu SL?. Memang awalnya hanya dimotori beberapa orang. Tapi, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya virus retro, terutama di daerah-daerah, SL Never Die Indonesia sekarang sudah memiliki lebih dari 300 member yang tersebar di beberapa chapter seperti Jakarta, Bandung, Lampung, Medan, Tasikmalaya, Kendal, Solo dan Surabaya,? jelas Iman, yang juga menjabat sebagai Pembina Japanesse Retrocar Forum, sebuah wadah bagi klub dan komunitas mobil retro buatan Jepang.
Dengan visi-misi ?Membangun dan Menguatkan Semangat Kekeluargaan?, SL Never Die Indonesia tak cuma sebagai ajang silaturahmi, tapi sekaligus juga medium untuk menambah teman sesama penggemar, pemerhati, dan penyuka Lancer SL. ?Terutama disaat Gathering Nasional, ketika seluruh chapter akan hadir,? katanya.
Berbeda dengan Japanesse Retrocar Forum yang berdiri tahun 2009 dan tidak mempunyai struktur baku. Fungsinya lebih sebagai wadah bagi klub-klub dari segala merek mobil retro klasik berkumpul.
Kendati begitu, setiap tahun Japanesse Retrocar Forum selalu menggelar Retromantic, semacam jamborenya para pecinta mobil retro berbagai tipe dari seluruh Indonesia. ?Dan, tahun ini rencananya akan digelar di Purwokerto, bulan November nanti,? tutup Iman.
KOMENTAR (0)