Sejak dipandu Jeremy Clarkson, Top Gear selalu kontroversial. Bahkan, terakhir, ia dianggap rasis karena mengucapkan kata ‘nigger’ saat melagukan sebuah pantun anak-anak. Namun, berkat Clarkson ? bersama dua rekan pembawa acara yang lain, plus ?The Stig? — Top Gear ditonton sekitar 350 juta pemirsa di 170 negara setiap minggunya.
Gara-gara disangka mengucapkan kata ‘nigger’ saat melagukan sebuah pantun anak-anak dalam episode terbaru Top Gear, sang pembawa acara, Jeremy Clarkson, ?diusulkan? suratkabar Inggris, Daily Mirror, agar dipecat dengan tuduhan rasis. ‘Nigger’, di negara-negara barat, merupakan sebutan bernada merendahkan untuk orang kulit hitam.
Yok, kita tonton dulu cuplikan videonya ? meskipun kata ‘nigger’ tak lagi terlalu jelas terdengar karena sudah dihapus BBC, stasiun TV yang memproduksi Top Gear.
Namun, Clarkson membantah tuduhan Daily Mirror tersebut. Dalam video di twitter-nya, ia bahkan mengatakan membenci kata itu.
Clarkson juga mengaku sangat “panik” saat menyadari bahwa ia seolah-olah memang mengucapkan kata tersebut. Dalam dua kali pengambilan gambar, katanya, ia sebetulnya menggumamkan ‘teacher’ (guru), bukan ‘nigger’.
Masih lewat akun twitter, Clarkson sudah meminta maaf. Tapi, belum jelas benar apakah akan ada sanksi dari BBC.
Dalam rilisnya, BBC hanya menyebutkan, “Kami telah menjelaskan kepada Jeremy Clarkson tentang standar yang diharapkan BBC di depan maupun di belakang layar, dan kami sudah menegaskan bahwa kami menanggapi ini dengan sangat serius.”
James May, rekan Clarkson sesama pembawa acara di Top Gear, menulis di twitter dengan nada membela: “Jeremy Clarkson bukan rasis. Saya tidak akan bekerja dengan seorang rasis.”
Namun, bukan baru sekali ini Clarkson bermasalah. Bulan Maret lalu, di episode Top Gear yang lain, Clarkson sempat mengucapkan kata ?slope? untuk seorang penduduk setempat yang berjalan di atas jembatan melintasi Sungai Kwai.
?Slope? dianggap penghinaan bagi warga keturunan Asia; sehingga Somi Guha, seorang aktris kelahiran India, protes dan mengajukan gugatan melalui Equal Justice, kantor hukum yang mengkhususkan diri pada kasus-kasus diskriminasi.
Pimpinan produser Top Gear, Andy Wilman, ketika itu buru-buru meminta maaf dan meralat, bahwa kata ?slope? diucapkan Clarkson untuk bercanda setelah ?merujuk pada kualitas jembatan yang dibangun serta pria Asia yang menggunakannya?.
Tahun 2011, BBC pun terpaksa minta maaf setelah di salah satu episodenya Clarkson menyebut orang Meksiko sebagai pemalas dan lemah. Setahun kemudian, acara itu bahkan menyamakan mobil karavan dengan orang yang memiliki wajah rusak ? yang belakangan oleh Dewan Komisaris BBC sendiri dianggap ?Tidak tepat secara jurnalistik?.
Tapi, diakui atau tidak, Top Gear ? yang tadinya merupakan siaran televisi sebagai ?perpanjangan? dari majalah otomotif konvensional, dan mulai diproduksi tahun 1977 ? menjadi amat popular ke seluruh dunia berkat kecerdasan Jeremy Clarkson.
Bahkan BBC, sebelumnya, sempat ingin menggusur Top Gear karena dianggap terlalu monoton. Namun, tahun 2002, Clarkson ? bersama dua rekan pembawa acara yang lain: Richard Hammond dan James May, plus pengemudi tambahan bernama ?The Stig? yang misterius dan biasanya dipakai untuk menguji catatan waktu mobil atau ikut dalam drag race ? membuat konsep baru yang lebih unik.
Dengan gaya penuh humor, kadang sinis, bahkan sarkas dan, akhirnya, sering kontroversial, penampilan trio Clarkson-Hammond-May plus ?The Stig?, ternyata disukai banyak penonton. Konon, saat ini sekitar 350 juta pemirsa di 170 negara berbeda menyaksikan Top Gear setiap minggunya. Videonya pun di-download lebih dari 300 ribu kali per episode.
Berbagai penghargaan pun bolak-balik mereka raih, baik untuk Top Gear maupun ketiga penyiar plus ?The Stig?. Jadi, pasti tak gampang bagi BBC untuk memecat Clarkson hanya karena ?selip lidah?.
KOMENTAR (0)