Kebanyakan orang lebih memperhatikan kampas, trombol atau disc brake. Padahal selai komponen-komponen tersebut, ada satu komponen sepele tapi memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem pengereman, dia adalah minyak rem.
Pada sistem rem hidrolik (biasanya rem cakram), jika tidak ada minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meskipun Anda sudah menginjak pedal rem berkali-kali (pada mobil), atau sudah menekan handel rem dengan sangat kuat (pada sepeda motor).
Dengan kata lain, tanpa minyak rem sistem pengereman tidak akan bekerja sempurna, atau malah bisa membuat rem jadi blong.
Lantas, kapan minyak rem harus diganti?
Sama seperti komponen lainnya, minyak rem wajib diganti secara berkala. Kewajiban mengganti minyak rem ini disebabkan karena dalam minyak rem terdapat zat aditif yang memiliki masa kadaluarsa.
Selain itu, terlambat atau malas mengganti minyak rem bisa menyebabkan kerusakan di bagian seal master. Kondisi ini jelas berbahaya karena bisa menyebabkan kendaraan Anda hilang kendali (rem blong). Minyak rem pun mengandung sejumlah zat yang bisa merusak bodi saat terjadi kebocoran.
Nah mengenai kapan minyak rem ini harus diganti, idealnya penggantian dilakukan per 20.000 s/d 30.000 km sekali. Untuk biayanya, pergantian minyak rem ini tergolong sangat murah, biasanya hanya sekitar 30-50 ribuan saja. Harga ini tentu saja sudah termasuk ongkos pasang dan minyak rem yang baru.
Sebelum melakukan perbaikan, perhatikan juga kualitas dari minyak rem tersebut. Idealnya, minyak rem bisa dikatakan berkualitas jika :
- Minyak rem harus memiliki nilai titik didih yang tinggi agar tidak mudah menguap dan menimbulkan bulit-bulit udara.
- Minyak rem harus dilengkapi dengan fitur khusus untuk mencegah timbulnya karat atau korosi.
- Minyak rem harus ramah terhadap karet seal yang berfungsi untuk mencegah kebocoran.
- Minyak rem harus punya nilai viskositas atau kekentalan yang tepat agar saat diberikan tekanan, minyak rem ini mampu meneruskan tekanan tersebut, meskipun sedang berada di suhu ekstrem.
- Minyak rem tidak boleh menimbulkan endapan. Pasalnya, jika ini terjadi, endapan pada sistem rem ini justru berisiko menyumbat aliran minyak rem itu sendiri.
KOMENTAR (0)