Kelas city car telah memiliki segmen pasar tersendiri di Indonesia, dan pada tahun 2013 silam mampu meraih penjualan yang cukup mengesankan. Seiring perjalanan waktu serta kehadiran segmen LCGC, penjualan city car cenderung mengalami penurunan. Perbedaan harga yang cukup signifikan mendorong (sebagian) konsumen city car untuk beralih ke LCGC, apalagi tersedia tawaran LCGC dengan tujuh penumpang. Tidak heran ada pabrikan yang menghentikan penjualan dalam segmen pasar city car antara lain Mitsubishi (Mirage) dan Toyota (Etios). PT Toyota-Astra Motor (TAM) lebih suka berjualan Toyota Agya, sementara PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) fokus dengan Mitsubishi Xpander.
Menilik perkembangan segmen pasar city car dalam beberapa tahun terakhir yang ‘kembang kempis’ dan akhirnya cenderung stabil pada angka 25 ribuan unit, menunjukkan bahwa konsumen sudah semakin rasional. Artinya, mereka melakukan pembelian mobil sesuai dengan kebutuhan. Jika memang kebutuhan primernya adalah city car, tentu bukan menjadi alasan pendorong untuk berganti ke mobil lain dengan berbagai alasan. Namun demikian, kehadiran produk LCGC terutama varian 7 seater alias MPV berperan penting menggoyahkan ketetapan hati konsumen yang sudah siap untuk memilih city car. Sederhana saja, dengan kapasitas mesin sama-sama 1.2 liter, kenapa harus membeli city car? Lagi pula, jika ingin naik kelas, kenapa tidak memilih produk di segmen pasar yang lebih tinggi semisal hatchback?
Namun, belakangan ini penjualan dalam segmen pasar city car boleh disebut bergairah kembali berkat kehadiran pemain baru Suzuki Ignis pada tahun 2017. Jika pada tahun 2016 segmen pasar city car mencetak penjualan 22.434 unit maka pada tahun 2017 setelah kemunculan Suzuki Ignis maka penjualan city car naik menjadi 32.047 unit. Nyatanya segmen pasar city car 1.2 liter memang menghadirkan perkembangan yang menarik dan pertumbuhan yang cukup baik. Hal itu mencerminkan fakta tentang segmen pasar city car yang tetap memiliki daya pikat bagi konsumen dan bukan hanya sekadar pelengkap dalam pasar otomotif Indonesia.
Untuk periode penjualan tahun 2019, segmen pasar city car meraih penjualan sejumlah 22.891 unit. Porsi terbesar penjualan diraih oleh Honda Brio RS dengan pencapaian 15.685 unit, yang berarti lebih dari separuh segmen pasar city car didominasi oleh Honda Brio. Penampilan eksterior yang dinamis, segar dan sporty disertai efisiensi (hemat) bahan bakar khas Honda, pengendalian mantap berkarakter sport yang kental dan brand image yang kuat menjadi nilai jual unggulan yang mendukung prestasi penjualan Honda Brio.
Posisi kedua ditempati oleh Suzuki Ignis dengan volume penjualan mencapai 5.138 unit. Angka tersebut berarti merosot sangat jauh dibanding prestasi tahun 2018 dengan jumlah 13.802 unit (wholesales). Rupanya, faktor produk baru dengan tampilan menarik, nama besar Suzuki dan tawaran fitur kekinian seperti transmisi manual auto-clutch harus mengalah kepada strategi bisnis PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Sebab, SIS sudah menegaskan untuk lebih fokus memasarkan produk lokal seperti Carry, Ertiga dan Karimun Wagon R sehingga mengurangi porsi penjualan Ignis yang didatangkan secara CBU dari India.
Diluar perbedaan volume penjualan yang sangat signifikan antara Honda Brio dan Suzuki Ignis, pertarungan sebenarnya berlangsung pada posisi ke-3 dan seterusnya, yang melibatkan Daihatsu Sirion beserta produk lainnya. Daihatsu Sirion berada di posisi ke-3 dengan penjualan 1.800 unit. Sosok Daihatsu Sirion tampil dengan generasi terbaru (generasi ke-4) yang memiliki mesin 1.3 liter dan menawarkan segudang fitur kekinian yang menjadi daya tarik khusus bagi konsumen berjiwa muda. Sebut saja sistem audio yang komplet, desain dan pilihan warna kabin, karakter pengendalian yang lincah serta kinerja mesin yang efisien.
Menempati posisi keempat adalah Nissan March yang kondisinya seperti ‘hidup segan matipun enggan’. Menurut Gaikindo, Nissan March yang terjual 202 unit sepanjang tahun 2019 (periode Januari-September). Selanjutnya mulai bulan Oktober 2019, tidak ada lagi Nissan March asal Thailand yang dipasarkan. Tampaknya PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sangat memahami kalau Nissan March tidak lagi menjadi produk yang kompetitif dalam segmen pasar city car di Indonesia.
Pada urutan kelima terdapat Hyundai i10 dengan penjualan 66 unit. Beberapa waktu lalu, city car asal Korea (Hyundai i10 dan juga KIA Picanto) mampu berkompetisi dengan baik dalam segmen pasar city car di Indonesia. Hanya saja, lawan-lawan yang dihadapi dalam segmen city car tergolong ‘kelas berat’. Selain itu, juga ada tawaran LCGC yang menggoda sehingga tidak sedikit konsumen yang mengalihkan pembelian kepada merk-merk lain. **MS/ Foto-foto: Dok.
Penjualan city car 2019 22.891 unit
Honda Brio 15.685 unit
Suzuki Ignis 5.138 unit
Daihatsu Sirion 1.800 unit
Nissan March 202 unit
Hyundai i10 66 unit
KOMENTAR (0)