Dan, “petualangan” MTC-INA Touring De Javu Jkt-NAD, 0 Kilometer – Jelajah Sumatera #2 berlanjut.
Memasuki hari kedua, Kamis (23/1), rombongan bergerak dari Bukittingi menuju Medan. Inilah rute yang disebut-sebut sebagai perjalanan terberat dan terpanjang: 792 kilometer.
Beberapa kota pun harus dilewati: Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti, Kotanolopan, Penyabungan, Padang Sidempuan, Gunung Tua, Kota Pinang, Rantau Prapat, Aek Kanopan, Kisaran, Lubuk Pakam, sebelum akhirnya masuk Kota Medan.
Reporter otoblitzclassic.com, Novriyadi, yang mendampingi 32 peserta sejak hari pertama mencatat, pukul 06.00 pagi, rombongan sudah bergerak sehabis doa bersama, memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberi keselamatan saat di jalan.
Jalur ke Medan, ternyata, memang sangat menantang. Nyaris setiap track yang harus dilalui berkelak-kelok tajam. Apalagi saat menembus Gunung Tua. Banyak jalan yang rusak, malah ada beberapa yang longsor.
Sepanjang jalan, radio rig setiap peserta terus “bersuara”. Masing-masing aktif berkomunikasi menginformasikan kepada sesama anggota perihal kondisi jalan atau arus kendaraan yang berada di jalur berlawanan.
Namun, namanya mobil-mobil lawas, selalu saja ada keterbatasan. Tak ayal, beberapa kendaraan peserta sempat rewel di perjalanan. Mulai dari kerusakan rem, fuel distributor, sampai sistem pengapian.
Bagusnya, mereka mebawa dua orang teknisi andal. Dengan cepat, hambatan-hambatan tersebut dapat diperbaiki.
Tegang, tapi seru!
Untuk tetap menjaga stamina kendaraan sekaligus pengemudinya, rombongan menyempatkan diri beristirahat di beberapa titik sembari mengisi bensin dan makan siang.
Bahkan, di Padang Sidempuan, beberapa peserta melampiaskan stress dengan melahap durian nan ranum. Hmm, yummy….
Menurut Arief Olank, Ketua Panitia Acara, “Rute Buktitinggi-Medan ini memang sangat melelahkan. Tapi, alhamdulillah, kami akhirnya bisa juga menyelesaikan perjalanan dengan selamat.”
Jumat (24/1), pukul 04.00 dinihari tadi, rombongan memasuki Kota Medan. “Sebenarnya kami memperkirakan bisa sampai Medan jam 02.00. Tapi, karena jalur yang dilalui banyak yang rusak, perjalanan jadi molor dua jam,” kata Arief.
Dan, petualangan belum selesai. Pulau Sabang yang hendak mereka tuju, masih ribuan kilometer lagi. So, stay tuned….
KOMENTAR (0)