Saking susah menyebutnya, orang-orang di Kurdistan Irak mengganti nama-nama mobil dengan tokoh terkenal atau artis idola mereka. Obama, salah satunya.
Nama-nama mobil, terlebih yang diembel-embeli bahasa Indonesia – seperti Toyota Kijang atau Porsche Macan – pasti enak saja kita ucapkan. Tapi, kalau sudah masuk ke Koenigsegg, Studebaker, apalagi menyebut Bayerische Motoren Werke sebagai kepanjangan dari BMW, lidah kita (terutama yang awam) pasti rada “kusut” juga.
Nah, orang-orang Kurdistan Irak yang tak terbiasa menulis dan membaca huruf latin ABCD, lebih “ribet” lagi. Tak usah untuk menyebut Duesenberg, bahkan bilang Toyota Corolla pun susah setengah mati.
Bagusnya, mereka panjang akal, lalu bikin konsensus sendiri untuk menjuluki sejumlah mobil. Memang jadinya tak umum, bahkan terkesan menggelikan, namun mereka sama-sama menyepakati dan mahfum.
Uniknya lagi, pengganti nama-nama mobil tersebut diambil dari tokoh-tokoh terkenal, bahkan beberapa diantaranya selebritis lokal.
Toyota Corolla tadi, misalnya, diganti “Sabaw”, nama bintang muda Kurdi yang lagi ngetop. Artis lokal lainnya, Pikachu, meminjamkan namanya untuk taksi berkelir kuning yang wira-wiri di dalam kota.
Itu belum seberapa. Yang “luar biasa”, Chrysler 300 mereka panggil “Obama” (mungkin gara-gara ini juga nama Obama sangat popular di Irak, bahkan sebelum dia jadi Presiden Amerika). Sementara Toyota Land Cruiser dikenal sebagai “Monica” (mungkin pula ada kaitannya dengan Monica Lewinski yang pernah bikin heboh Gedung Putih, entahlah).
Tapi, justru Prius yang menduduki tempat “paling terhormat” karena pernah dijuluki “Kurdistan” – belakangan diganti jadi “Wanawsha”, lagi-lagi diambil dari nama aktris lokal.
Daftar selanjutnya masih lumayan panjang: Kia Soul dikenal sebagai “Potin” (sepatu boot militer), Mercedes E-Class lawas dipanggil “Niew Dinar” (dinar and a half) karena lampu depannya yang bulat.
Berikutnya, BMW Seri 3 sebagai “Chowbro” (alis), diilhami oleh lampu sudutnya. Great Wall Deer pickup dikenal dengan julukan “Shamal” (angin) karena kecepatannya; serta masih banyak lagi.
Singkat kata, jika Anda berkunjung ke sana, mungkin Anda akan terbingung-bingung saat mendengar orang-orang di berbagai wilayah membicarakan Obama atau Monica, dengan makna yang sangat berbeda dari yang Anda pahami selama ini.
Dan, tak ada penjelasan resmi apakah penggantian nama-nama itu dengan serestu Pemerintah Irak, juga seizin pemiliknya. Tapi, warga di sana mungkin cuma berpikir sederhana: Kalau bisa dipermudah, kenapa juga harus dipersulit. Iya, gak sih?
KOMENTAR (0)