Selama pandemi corona, Mitsubishi Motors Corp mengaku mengalami kerugian mencapai sekitar Rp 3 triliun. Hal tersebut diakhibatkan penjualan pabrikan Jepang tersebut mengalami penurunan.
Dikutip dari laman Washington Post, Mitsubishi yang beraliansi dengan Nissan Motor Corporration tersebut telah merevisi pendapatan dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 3,2 triliun.
Revisi target pendapatan tersebut karena memang selama wabah corona ini permintaan mobil diseluruh dunia mengalami penurunan yang sangat drastis. Apalagi ditambah dengan pabrik yang mengentikan produksinya untuk sementara.
Proyeksi suram Mitsubishi tersebut merupakan pertanda bagi para produsen mobil di seluruh dunia. Karena sektor otomotif ini sangat diyakini memberi dampak yang cukup besar bagi perekonomian dunia.
Industri otomotif menjadi pilar penting perekonomian Jepang. Terganggunya sektor ini diyakini memberi dampak cukup besar, bahkan bukan tidak mungkin menimbulkan resesi.
Sebelum pandemi virus melanda di dunia, aliansi Mitsubishi, Nissan, dan Renault telah terganggu isu pelanggaran hukum yang dilakukan mantan bos aliansi, Carlos Ghosn. Ghosn ditangkap otoritas Jepang pada 2018 lalu atas dugaan kecurangan laporan finansial.
KOMENTAR (0)